Mohon tunggu...
fatimah azzahra
fatimah azzahra Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar sekolah

ya

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Aku Salah Apa?

19 Oktober 2023   05:00 Diperbarui: 19 Oktober 2023   06:09 421
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Juna dan Juan mereka anak kembar. Pagi hari Juna dan Juan ingin pergi ke sekolah "Hati-hati ya di jalan, Juan jaga  abangmu". Kata sang ibu ke anak-anaknya.

Sesampai Juna dan Juan di sekolah. Ricky bersama teman-temanya datang menghampiri Juna dan Juan. "Juan kamu gak malu apa punya abang buta?" Kata Ricky sambil ketawa bersama teman-temanya. 

Juan langsung mengajak Juna masuk kelas tanpa menanggapi kata-kata Ricky. Sampai di kelas "Bang Juna jangan dengerin kata Ricky ya" kata Juan ke abangnya sambil "Iya Juan" bel masuk kelas pun berbunyi.

Saat istirahat, Juan izin sebentar ke Juna untuk ke kamar mandi. Ricky dan teman-temanya datang menghampiri Juna "Juan ikut aku yok" kata ricky dengan pegang tangan Juan. "Kemana? Aku harus nunggu Juan dulu" kata Juan 

"Ikut aja bentar " kata Shion salah satu temanya Ricky. Juna pun mengiyakan. Sesampainya di gudang pintu pun ditutup oleh shion, "ini dimana?" Kata Juna.

"Jangan banyak tanya kamu, sini kami beri pelajaran" Ricky dan teman-temanya langsung memukul Juna.

Sementara itu, Juan datang ke kantin tapi dia tidak melihat kembaranya."apakah kalian tau Juna kemana?" Kata Juan kepada teman sekitarnya "Tadi aku lihat dia pergi sama Ricky" kata temanya, " oh.. yaudah makasih".

Juan langsung mencari abangnya. Hari juga makin larut tapi abangnya belum ketemu, dia ingin pergi ke gudang, saat dia masuk ke gudang dia menemukan abangnya pingsan dengan wajah banyak lembam.

Juan langsung memberitahu ke satpam dan menelpon orangtua nya. Setibanya dirumah sakit ibu Juna langsung menangis melihat kondisinya.

Ayahnya bertanya ke Juan "kenapa abangmu bisa seperti itu?" Lalu Juan menceritakan ke jadian di sekolah kepada ayahnya.

Keesokan hari ayahnya datang kesekolah untuk menemui kepalah sekolah "Di percepat ya buk, karna ini sudah tidak bisa di biarkan buk" kata ayah Juna yang sedikit emosi "Bapak tenang saja akan kami urus, mari kita cek cctv dulu". 

Setelah itu buk kepala mengajak ayah Juna untuk melihat cctv dan benar saja di cctv itu ada terlihat jelas atas perbuatan Ricky dan teman-temanya kepada Juna

"Kami akan segera bertindak lanjut atas perbuatan Ricky dan teman-temanya, kami mohon maaf sebesar-besarnya" kata ibuk kepala sekolah "yasudah yang penting anak itu mendapatkan pelajaran" 

Ricky dan teman-temanya langsung di panggil ke kantor sekolah dan setalah melakukan pertimbangan. Akhirnya kepala sekolah memutuskan untuk mengeluarkan Ricky dan teman-temanya karna perbuatanya sudah keterlaluan sekali

5 hari setelah itu ayah, ibu dan Juan merasa senang karna Juna sudah sadar "akhirnya Juna kamu udah sadar" kata ibunya sambil mengusap kepala Juna 

"Bu emang pantes ya Juna dapat seperti itu karna buta? Apa emang  Juna beneran gak berguna?" Juna

"Enggak sayang, kamu itu berharga, jangan dengar perkataan orang orang itu. Mereka itu gak ada hak untuk mengurus hidupmu, kamu harus semangat" kata ibunya dengan menyemangati.

"Iya bang, aku akan selalu ada di samping abang. Aku merasa bersyukur loh punya abang seperti Bang Juna" kata Juan sambil memeluk Juna.

Juna pun merasa dirinya berharga dengan mendengar perkataan dari keluarganya yang Juna sayangi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun