Mohon tunggu...
FATIMAH AZ ZAHRA 2020
FATIMAH AZ ZAHRA 2020 Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Jurusan Pendidikan Biologi UIN Jakarta

Konten favorit yaitu seputar lingkungan, kesehatan, dan pendidikan.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Inovasi Pemanfaatan Limbah Sampah dengan Ecobricks

22 Desember 2022   07:30 Diperbarui: 22 Desember 2022   07:39 416
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Salah satu jenis daur ulang sampah plastik dapat dilakukan dengan menggunakan eco-brick. Ecobrick dikenal sebagai “bata lingkungan” karena memiliki tekstur yang tahan lama. Ecobrick sendiri merupakan botol plastik berisi sampah plastik yang dikompresi, bersih dan kering.

Ecobrick artinya bata, batu, batu/tembok merah. Kedua kata yang digabungkan dalam "ecoladrillo" ini dapat diartikan sebagai batu bata ekologis. Tujuan ecobricks adalah untuk mengurangi sampah plastik dan mendaur ulangnya menggunakan botol plastik menjadi sesuatu yang bermanfaat. Contoh penggunaan eco-brick adalah pembuatan meja, kursi, dinding dan benda seni lainnya.

Metode ecobrick berasal dari kata “ecology” yang berarti ekologi dan “brick” yang berarti batu bata. Karena pengertian tersebut maka eco-bricks sering disebut sebagai green bricks.

Ecobrick awalnya didirikan oleh seorang pria Kanada, Russell Mayer dan istrinya dari Indonesia, Ani Himawati Mayer Indonesia. Pasangan suami istri ini sangat memahami risiko kesehatan dari sampah plastik dan kerusakan yang ditimbulkannya terhadap lingkungan.

Bahan utama yang harus tersedia dalam pembuatan ecobricks adalah sampah plastik. Jenis sampah plastik yang disebutkan di sini bisa beragam mulai dari karton deterjen, karton minuman, kantong plastik sekali pakai (cresek) hingga karton makanan.

Salah satu eco-brick yang mudah dikerjakan adalah marine eco-brick. Marimas Ecobricks adalah teknologi yang mengubah sampah plastik menjadi barang yang bermanfaat. Kegiatan ini dapat membantu mengurangi penumpukan sampah plastik di dunia. Caranya cukup sederhana: kantong plastik kecil untuk produk Marimas dimasukkan ke dalam botol plastik kemudian ditutup rapat sehingga memenuhi seluruh ruang botol. Kemudian merakit botol plastik yang sudah diisi menjadi modul seperti Lego.

Marimas Ecobricks adalah solusi praktis dan ekonomis untuk mengurangi sampah plastik di tanah dengan cara memasukkan sampah plastik ke dalam botol plastik lalu memadatkannya. Namun bukan berarti membuat eco-brick hanya membuang sampah sembarangan, ada norma bobot agar cukup kuat untuk bekerja. Berat standar umum botol plastik 600 ml adalah 200 gram. Eco-brick Marimas dapat dirangkai menjadi meja, kursi, bahkan bangunan.

Cara membuat marimas dari ecobrick

1. Collect

Kumpulkan kantong plastik dan marimas. Potong, bilas, dan keringkan.

2. Input

Siapkan botol plastik 600 ml yang sudah dibersihkan. Pertama, isi alasnya dengan kantong plastik. lalu masukkan potongan saset Marimas ke dalam botol plastik sampai penuh.

3. Compact

Gunakan alat, seperti tongkat kayu, untuk menekan potongan plastik ke dalam botol hingga kencang, tidak ada celah udara.

4. Weigh

Terakhir, Anda perlu memastikan berat Marimas Ecobricks memenuhi standar, yaitu ± 200 gram untuk botol berukuran 600 ml.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun