Mohon tunggu...
Fatimah Azzahra
Fatimah Azzahra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Magister student

Seorang muslimah yang senang belajar dan berpikir. Tiada manusia yang sempurna, tapi setiap kekosongan dapat terus diisi.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Memaknai Kesuksesan dari Belajar Rubik

2 Januari 2025   21:42 Diperbarui: 2 Januari 2025   21:46 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Langkah 6 rubik (Sumber: album pribadi)

Bersemangatlah atas hal-hal yang bermanfaat bagimu. Minta tolonglah pada Allah, jangan engkau lemah.

"Orang-orang yang berusaha dengan sungguh-sungguh untuk (mencari keridaan) Kami benar-benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Sesungguhnya Allah benar-benar bersama orang-orang yang berbuat kebaikan. " (terjemah Qur'an Surah Al-Ankabut [29]: 69)

"...Bersemangatlah atas hal-hal yang bermanfaat bagimu. Minta tolonglah pada Allah, jangan engkau lemah..." (H.R. Muslim)

Sumber https://rumaysho.com/691-tetap-semangat-dalam-hal-yang-bermanfaat197.html 

"Semuanya kelihatan tidak mungkin sampai segala sesuatu selesai." Nelson Mandela

-----

Benar kata Nelson Mandela, semua kelihatan tidak mungkin sampai yang kita kerjakan selesai. Terlepas dari hasilnya, pekerjaan yang dikerjakan dengan ilmu dan kegigihan akan selesai juga. Saya banyak belajar dari menyelesaikan rubik bersama anak (7 tahun). Quote yang mungkin terbetik dari proses ini adalah:

"Kesuksesan itu dimulai dari rasa ingin tahu dan mulai belajar, dijaga dengan konsistensi, kegigihan, dan pantang menyerah. Sedikit-sedikit, lama-lama menjadi bukit,".

Bermula ketika momen pengambilan raport anak, sambil menunggu panggilan, kami ke toko terdekat untuk membeli hadiah pernikahan yang juga akan kami hadiri hari itu. Saya melihat rubik dan berpikir, mungkin bagus jika anak mencoba permainan ini. Maka saya pun membelikan anak rubik 3 x 3 itu. 

Anak saya yang sudah membongkar susunan rubik, dengan mudah menemukan cara untuk menyusun kembali satu bagian warna, di hari itu juga. Dia dengan bangganya pun menunjukkan hasilnya, sedangkan saya yang mencobanya ternyata gagal dan tidak mengerti. Entahlah, rasanya rubik begitu kompleks dan membingungkan bagi saya.  Saya memuji anak saya yang mungkin memiliki kemampuan spasial yang baik, tidak seperti saya. Dia terus mencoba-coba menyusun berbagai warna, namun hanya bisa selesai 1 bagian (layer) warna saja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun