Covid-19 adalah penyakit yang disebabkan oleh jenis coronavirus yang baru ditemukan. Virus baru dan penyakit yang disebabkannya ini tidak dikenal sebelum mulainya wabah di Wuhan, Tiongkok, bulan Desember 2019. Covid-19 menjadi sebuah pandemi yang terjadi di banyak negara di seluruh dunia (World Health Organization/ WHO, 2020).Â
Dampak yang ditimbulkan oleh virus ini sangatlah beragam, meliputi dampak yang terjadi di bidang kesehatan, ekonomi, pendidikan, pekerjaan, politik, dan lain sebagainya. Penyebaran virus ini di Indonesia dimulai sejak 2 Maret 2022, dan kasus penyebaran virus Covid-19 terus berkembang.Â
Hal tersebut akhirnya membuat pemerintah mengeluarkan kebijakan lockdown agar warganya tidak keluar rumah dan mengurangi kegiatan diluar rumah untuk mengurangi penyebaran dari Covid-19. Pemerintah juga membuat suatu aturan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang harus diterapkan oleh berbagai daerah.Â
Pandemi ini mulai mereda pada pertengahan tahun 2021 dan terus menurun, hingga kini Indonesia sudah berada dalam proses transisi (perubahan dari pandemi menjadi endemi). Namun, diketahui pada tahun 2022 ini terdapat peningkatan virus Covid-19 di beberapa daerah di Indonesia.
Salah satu dampak yang diakibatkan oleh adanya pandemi Covid-19 adalah perubahan pada sistem pendidikan. Siswa dan mahasiswa yang seharusnya mengikuti pembelajaran secara offline harus beralih dengan sistem baru, yaitu dengan sistem pembelajaran daring. Daring yang berarti "dalam jaringan" merupakan sistem pembelajaran yang dilaksanakan secara online tanpa adanya pertemuan tatap muka secara langsung, tetapi melalui platform yang tersedia.Â
Sistem ini dilakukan oleh semua sekolah dan universitas di Indonesia, tidak terkecuali Universitas 'Aisyiyah Yogyakarta (UNISA). Sistem ini mulai digunakan oleh UNISA sejak tahun ajaran 2020/2021. Bahkan tidak hanya sistem pembelajaran saja, tetapi berbagai kegiatan seperti rangkaian acara penerimaan mahasiswa baru, acara seminar, dan acara yang diadakan oleh suatu organisasi juga dilaksanakan secara daring.
Sistem daring ini membuat semua mata kuliah yang meliputi teori maupun praktikum dilakukan secara online. Dalam menerapkan sistem daring, UNISA menggunakan beberapa aplikasi seperti Zoom Meeting, Google Meet, dan platform resmi yaitu Lensa UNISA. Tidak hanya aplikasi pembelajaran saja yang digunakanÂ
UNISA pada sistem daring ini. Dalam pemberian penugasan UNISA juga menggunakan aplikasi yang dapat menunjang kreativitas mahasiswa, sehingga meskipun tidak bertatap muka secara langsung mahasiswa tetap dapat mengembangkan kreativitasnya. Aplikasi yang digunakan untuk penugasan diantaranya aplikasi desain grafis, video editor, dan juga My Class.Â
Beragamnya aplikasi yang digunakan, bukan berarti perkuliahan secara daring tidak terdapat kendala dalam pelaksanaannya. Kendala jaringan merupakan kendala yang paling sering dikeluhkan oleh mahasiswa, selain itu sistem pusat platform yang error juga turut menjadi kendala selama kuliah daring berlangsung.
Memasuki pertengahan tahun 2021 yang juga merupakan tahun ajaran 2021/2022, penyebaran virus Covid-19 telah mengalami penurunan dan mulai diberlakukannya sistem perkuliahan hybrid (online-offline). Sistem hybrid merupakan sistem kombinasi antara sistem daring dan juga luring.Â
Di UNISA sitem ini masih banyak menerapkan perkuliahan secara daring dari pada perkuliahan luring. Seluruh perkuliahan teori tetap dilakukan secara online, dan untuk beberapa perkuliahan praktikum dilakukan secara offline.Â
Banyak pertimbangan tentunya saat sistem hybrid ditetapkan. Perkuliahan praktikum yang dilaksanakan secara offline pun dipilih berdasarkan materi yang paling memungkinkan dan paling penting untuk bisa dipraktikkan secara langsung.
Tidak diragukan lagi bahwa sistem hybrid ini adalah alternatif yang sangat dinantikan oleh seluruh mahasiwa UNISA, terlebih lagi bagi mahasiswa angkatan 2020/2021 yang memang sama sekali belum merasakan perkuliahan secara offline. Di UNISA kuliah praktikum offline ini tidak dilaksanakan secara serentak oleh semua program studi, melainkan dilakukan secara bergilir.Â
Hal tersebut dilakukan agar perkuliahan offline tetap terlaksana dan tidak menyebabkan bertambahnya penyebaran virus Covid-19. Tentunya dengan adanya sistem hybrid ini mahasiswa menjadi lebih terbantu dalam penugasan praktikumnya.
Pelaksanaan kuliah offline dengan sistem hybrid tentunya memiliki persyaratan yang harus dipenuhi oleh mahasiswa maupun tenaga pengajar. S
ebelum perkuliahan hybrid dimulai seluruh warga UNISA Yogyakarta harus melaksanakan vaksinasi terlebih dahulu, hal tersebut merupakan syarat wajib yang harus dilakukan. Selain vaksinasi, tes SWAB juga menjadi syarat penting sebelum dimulainya kuliah hybrid ini, kemudian para warga UNISA harus memastikan bahwa tidak sedang mengalami gangguan kesehatan, terutama dengan ciri-ciri seperti terpapar virus Covid-19.Â
Ketika berada di kampus, seluruh warga UNISA wajib mematuhi protokol kesehatan seperti, cek suhu sebelum masuk area kampus, menggunakan masker, menjaga jarak dan menghindari kerumunan, tidak berjabat tangan, dan senantiasa menjaga kebersihan tangan.
Hingga saat ini pada tahun 2022, UNISA Yogyakarta masih menggunakan sistem hybrid dalam pelaksanaan perkuliahannya. Sistem ini dinilai masih efektif untuk dilakukan.Â
Dengan menerapkan sistem hybrid mahasiswa tetap mendapat kesempatan untuk berkuliah secara offline tetapi dengan tetap memperhatikan kesehatan dan meminimalisir terjadinya penularan virus Covid-19. Untuk rencana pembelajaran dan kegiatan di kampus, UNISA tetap masih melakukan penyesuaian dan terus memantau perkembangan penyebaran virus Covid-19 ini.Â
Harapan terbesar dari bangkitnya keadaan setelah berlalunya masa pandemi ini, salah satunya adalah agar pendidikan di Indonesia kembali berjalan sebagaimana mestinya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H