Agus, yang merasa terperangkap dalam rasa bersalah, tidak bisa berkata-kata lagi. Hatinya penuh penyesalan, namun ada juga rasa takut yang menguasai dirinya. Takut kehilangan keluarganya, takut harus menghadapi kenyataan bahwa ia telah mengecewakan orang-orang yang paling ia cintai.
Namun, kisah ini tidak berhenti di sana. Di balik ketegaran Mira, ada satu rahasia yang ia sembunyikan. Beberapa bulan yang lalu, sebelum Agus tahu bahwa dirinya terjebak dalam permainan judi, Mira juga mulai terjerat dalam dunia yang sama. Ia tidak hanya mengetahui kebiasaan suaminya, tetapi juga merasakan sendiri betapa menggoda dunia maya itu.
Mira merasa cemas, bertanya-tanya apakah ia bisa melarikan diri dari dunia yang telah merenggut kedamaian keluarganya. Namun, ia tidak ingin anak-anak mereka mengetahui apa yang terjadi. Ia pun memutuskan untuk menyimpan semua ini dalam hati, menunggu waktu yang tepat untuk berbicara dengan Agus.
***
Suatu malam, di saat mereka berdua duduk dalam keheningan, Mira akhirnya mengungkapkan rahasianya.Â
"Agus, aku juga... aku juga terjebak dalam permainan ini," katanya dengan suara gemetar.Â
Agus terkejut, tidak tahu harus berkata apa. Dunia yang mereka ciptakan bersama, yang selama ini tampak sempurna, kini runtuh dalam sekejap.
Namun, pada momen itu, mereka saling memandang, dan untuk pertama kalinya, mereka merasa bahwa mereka berdua berada dalam keterpurukan yang sama. Mereka bukan lagi suami istri yang terpisah oleh masalah, tetapi dua jiwa yang terhubung oleh kesamaan dalam penderitaan.
Malam itu, mereka berdua berjanji untuk berubah. Mereka sepakat untuk berhenti bermain judi, untuk mencari jalan keluar dari kebiasaan yang telah merusak hidup mereka. Mereka tahu bahwa perjalanan itu tidak akan mudah, namun mereka juga tahu bahwa jika mereka bersama-sama, apapun bisa dihadapi.
***