Pada kegiatan kali ini, kelompok modul nusantara gajayana PMM Batch 3 Universitas Negeri Malang melakukan refleksi dengan tema adaptasi dengan budaya lokal. Kegiatan refleksi ini dilakukan di depan Gedung Perpustakaan Universitas Negeri Malang. Sebagai mahasiswa pertukaran yang berasal dari berbagai daerah di Indonesja, mulai dari Sabang  hingga Merauke, kecuali Pulau Jawa, kami menghadapi beberapa hambatan dalam berinteraksi di Kota Malang. Salah satu hambatan utama nya adalah adanya selipan dalam Bahasa Jawa ketika berbicara dengan masyarakat lokal. Oleh karena itu, kami perlu untuk beradaptasi dengan budaya lokal, terutama dalam memahami dan menggunakan Bahasa Jawa.Â
Kegiatan ini dipandu oleh Ibu Santi Merlinda S.E.,M.E., selaku Dosen Modul Nusantara Kelompok Gajayana PMM 4 Universitas Negeri Malang. Kegiatan ini dimulai dengan memberikan waktu 15 menit bagi setiap anggota kelompok untuk menuliskan semua kosakata dalam Bahasa Jawa yang mereka ketahui dan pahami selama beberapa bulan berada di Malang. Tujuan dari aktivitas ini adalah untuk mengevaluasi kemajuan kami dalam memahami Bahasa Jawa yang merupakan bagian penting dari pemahaman budaya lokal.
Seetelah waktu menulis selesai, kami berkumpul dan membacakan kosakata yang telah tertulis secara bergantian. Ibu Santi kemudian menjelaskan arti dan makna dari setiap kata yang disampaikan. Momen ini berlangsung dengan penuh keceriaan dan humor, karena ada anggota yang sudah cukup fasih dalam berbahasa Jawa, sementara yang lain masih terbawa logat dari bahasa daerah asal masing-masing.Â
Kegiatan ini sangat bermanfaat dalam mempererat hubungan antaranggota kelompok dan meningkatkan semangat belajat kami dalam mengenal budaya. Setiap anggota kelompok gajayana salin membantu untuk melafalkan kata-kata Bahasa Jawa dengan benar. Antusiasme yang tinggi ditunjukkan oleh semua anggota kelompok, yang berusaha keras untuk menguasai bahasa dan budaya lokal Kota Malang.Â
Melalui kegiatan refleksi ini, kami tidak hanya belajar Bahasa Jawa, tetapi juga memahami lebih dalam tentang budaya Malang. Pengalaman ini memberikan kami pemahaman yang lebih baik tentang pentingnya adaptasi budaya dalam berinteraksi dengan masyarakat lokal. Kami menyadari bahwa kemampuan berbahasa dan memahami budaya lokal merupakan kunci untuk menjalin hubungan yang lebih harmonis dan efektif dalam lingkungan yang baru.Â
Kegiatan refleksi ini menjadi salah satu langkah penting dalam perjalanan kami sebagai mahasiswa pertukaran untuk lebih menghargai dan memahami keberagaman budaya di Indonesia. Kami berharap dapat terus belajar dan beradaptasi dengan  budaya lokal lainnya selama program pertukaran ini.
Penulis : Fatimah Azzahra, Ely Tree Lbn Gaol, Risna NurfalahÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H