Untuk lebih memahami mengenai perilaku konsumen, mari sama sama kita belajar definisinya terlebih dahulu.
Menurut Kotler dan Keller (2008:214), Perilaku konsumen adalah studi bagaimana individu, kelompok dan organisasi memilih, membeli, menggunakan dan menempatkan barang, jasa, ide atau pengalaman untuk memuaskan keinginan dan kebutuhan mereka.
1. Analisis Perilaku Konsumen Terhadap Produk
a. Dalam Momen Ramadan
Dalam hal ini, perilaku konsumen meng-analisis sangat penting agar mereka cukup teliti terhadap produk yang mereka ingin dan butuhkan, terutama pada saat momen Ramadan seperti pada produk minuman ion untuk minum di waktu sahur dan berbuka. Pasti para calon konsumen mengamati apakah produk ini cocok dan sangat butuh untuk mereka?
 b. Dalam Momen Lebaran
Tentu para calon konsumen akan membeli produk yang sesuai dengan keinginan dan kebutuhan mereka. Untuk momen Lebaran, mereka akan membeli kue lebaran, pakaian baru, parcel/hampers lebaran, amplop thr dan lain-lain. Kue lebaran apa yang mereka sukai (?) pakaian apa yang ingin dibeli (?) parcel/hampers seperti apa yang mereka inginkan (?) dan ukuran gambar amplop thr apa yang mereka senangi (?).
2. Analisis Perilaku Konsumen Terhadap Brand
a. Dalam Momen Ramadan
Seperti yang telah saya jelaskan sebelumnya, pada analisis terhadap produk, produk minuman ion adalah iklan yang sering muncul pada momen Ramadan. Sebelum membeli produk, para calon konsumen juga tak lupa mengamati brand dalam kemasan minuman ion.
b. Dalam Momen Lebaran
Mengamati brand pada kue kaleng, permen, coklat, minuman kaleng dan sebagainya adalah hal lumrah bagi para calon konsumen. Mereka akan terpukau dengan desain brand tersebut jika desainnya unik dan menarik. Bukan itu saja, mereka juga dapat tertarik membeli karena suka dengan produk tersebut.
3. Analisis Tempat Perbelanjaan Dalam Momen Ramadan dan Lebaran
Apabila ingin membeli suatu produk, barang dan jasa, para calon konsumen perlu menentukan tempat perbelanjaan. Karakteristik mereka tentu berbeda dalam memilih tempat tersebut. Mungkin dari mereka ada yang senang berbelanja secara langsung (offline) dan ada juga yang senang berbelanja secara tidak langsung (online). Untuk mereka yang ingin berbelanja secara langsung, maka tidak sembarang menenentukan tempat berbelanja. Mengapa demikian? Karena, para calon konsumen mempertimbangkan pemilihan tersebut apakah mereka cocok di tempat jauh atau dekat? Selain itu terkait harga produk, barang dan jasa, apakah efektif dengan harga demikian?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H