Perubahan system pembelajaran dari tatap muka menjadi daring yang terjadi secara tiba-tiba karena masa pandemic covid-19 menyebabkan ketidaksiapan dari segi sarana prasarana maupun tenaga pendidiknya. Sehingga timbul beberapa dampak, baik positif maupun  negative seperti misalnya terjadi perubahan atau melemahnya nilai dan norma di masyarakat, terjadi cultural lag atau kesenjangan budaya dan terjadi cultural shock atau guncangan budaya. Banyak permasalahan-permasalahan yang timbul selama pembelajaran online yaitu tidak semua siswa memiliki smartphone, keterbatasan kuota dan jaringan yang kurang mendukung. Selain itu, selama pembelajaran online dari rumah membutuhkan pengawasan langsung dari orang tua sedangkan tidak semua orang tua mampu untuk membantu anaknya belajar.
Kemudian ketika keadaan mulai membaik setelah kurang lebih dua tahun, pembelajaran tatap muka perlahan mulai coba diselenggarakan lagi. Pemerintah melalui SKB (Surat Keputusan Bersama) yang dibuat oleh empat Menteri, memutuskan untuk memperbolehkan mengadakan pembelajaran tatap muka kembali tetapi dengan beberapa syarat. Pembelajaran tatap muka hanya boleh diselenggarakan oleh wilayah yang masuk zona hijau dan kuning. Sekolah juga perlu mematuhi daftar periksa yang menjadi syarat pembelajaran tatap muka, syarat tersebut ialah tersedia sarana sanitasi dan kebersihan seperti toilet bersih dan layak, sarana cuci tangan pakai sabun dan air mengalir, hand sanitizer, disinfektan, memiliki alat pengukur suhu badan, menerapkan wajib masker dan ada fasilitas pelayanan Kesehatan.
Lalu agar pembelajaran tatap muka dapat berjalan normal kembali, diperlukan inovasi-inovasi untuk mengatasi permasalahan yang ada. Inovasi memiliki beberapa tahapan yaitu Invention (penemuan), Development (pengembangan), Diffusion (penyebaran) dan Adaption (penyerapan atau penyesuaian). Dalam pelaksanaanya tiap aspek seperi kesiapan sarana prasarana (machine), kurikulum atau materi (material) dan kesiapan pendidik, kesiapan siswa dan orang tua (man) perlu berjalan secara efektif serta efisien agar re-adaptation atau adapatasi kembali bisa dilakukan secara maksimal.
DAFTAR PUSTAKA
- Atsani, K. L. G. M. Z. 2020. Transformasi media pembelajaran pada masa Pandemi COVID-19. Al-Hikmah: Jurnal Studi Islam, 1(1), 82-93.
- Hidayat, N. A. S. N., & Nisa, N. 2022. Tantangan Inovasi Pendidikan di Masa Pasca Pandemi. Jurnal Basicedu, 6(5), 9079-9086.
- Mendikbud: Pembukaan Sekolah Tatap Muka Harus Keputusan Bersama | Covid19.go.id
- Mulyawan, Budi. 2016. Pengantar Sosiologi. Yogyakarta: Penerbit K-Media.
- Ramadhan, I., Nugraha, T. J., Firmansyah, E., Alkahfy, R., & Rian, R. 2021. Perubahan Proses Pembelajaran Tatap Muka Pasca Pembelajaran Daring Pada Masa Pandemi Covid-19 Di MAN 2 Pontianak. Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan, 7(8), 86-93.
- Tanuwijaya, N. S., & Tambunan, W. 2021. Alternatif solusi model pembelajaran untuk mengatasi resiko penurunan capaian belajar dalam pembelajaran tatap muka terbatas di masa pandemic covid 19. Jurnal Manajemen Pendidikan, 10(2), 80-90.
- Warsito, H., Winingsih, E., Setiawati, D., & Naqiyah, N. 2022. Pembelajaran Online Pasca Pandemi Covid 19: Identifikasi Masalah Pembelajaran Daring. Jurnal Ilmu Keperawatan Jiwa, 5(1), 75-84.
- Zuraini, Kurnial Ilahi, and Khatimah Khatimah. 2022. Â "GUNCANGAN BUDAYA Perilaku Keagamaan Masyarakat pada Masa Pandemi Covid-19 di Kelurahan Tuah Karya Kecamatan Tuah Madani Kota Pekanbaru." Nusantara; Journal for Southeast Asian Islamic Studies 18.1: 15-21.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H