Mohon tunggu...
Fatimah Azzahra
Fatimah Azzahra Mohon Tunggu... Penulis - Ibu rumah tangga

Ibu rumah tangga yang senang menulis

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih

Pilwalkot Bertandang, Cerdaskan Diri Memilih Pemenang

16 September 2024   06:21 Diperbarui: 16 September 2024   06:21 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ada beberapa pemilu di Indonesia. Salah satunya adalah pilwalkot yang akan hadir akhir bulan November nanti. Partai-parti yang ada sudah mulai mengkampanyekan para jagoannya melalui spanduk dan banner yang bertebaran di jalan. 

Pilwalkot Bandung

Sebagai salah satu kota besar di Indonesia, Bandung tak ketinggalan meriah menyambut pilwalkot. Ada empat pasang bakal calon walikota dan wakil walikota yang akan berkontestasi di Pilwalkot Bandung 2024 nanti. Keempatnya ialah Haru Suandharu-Dhani Wirianata, Muhammad Farhan-Erwin, Arfi Rafnialdi-Yena Iskandar Ma'soem, Dandan Riza Wardana-Arif Wijaya.

Memperhatikan nama-nama bakal calon walikota, ada yang dikenal sebagai mantan aktor, yang sudah banting setir menjadi anggota dewan. Beberapa orang sudah pernah menduduki kursi dewan, ada pengusaha, juga tim ahli. 

Kota Bandung yang membuat rindu banyak orang, ternyata menyimpan masalah yang tidak sedikit. Mulai dari banjir, sulitnya lapangan pekerjaan, kemacetan, kebersihan, sampah, transportasi publik, belum lagi harga kebutuhan pokok yang kian melambung juga premanisme yang masih kental. 

Sebagaimana disampaikan oleh salah seorang perwakilan dari Forum Peduli Kota Bandung, Zaka, ia menilai masyarakat perlu teliti memilih pemimpin untuk kota Bandung karena banyaknya pekerjaan rumah yang kompleks untuk kota Bandung. Sayangnya, sejumlah nama bakal calon walikota ternyata menyimpan track record yang kurang Baik, pernah tersandung kasus hukum, bahkan ada yang ditetapkan bersalah oleh PN Bandung atas tindakan pidana korupsi. 

Cerdaskan Diri

Sebagai warga yang baik, tentu kita harus sadar peran penting suara yang rakyat berikan untuk memilih pemimpin. Ini bukan soal tebak-tebakan yang akan mempengaruhi nilai mata pelajaran kita di bangku sekolah. Ini soal masa depan kota Bandung dan seluruh warganya. 

Teliti dalam memilih, mempelajari track record Para bakal calon walikota Bandung bukan suatu hal yang lebay, norak atau kampungan. Itu salah satu tanggungjawab sebagai warga yang peduli akan kebaikan kota Bandung dan penduduk di dalamnya. Jangan sampai sembarangan memilih karena dampaknya akan panjang bagi kehidupan. 

Pemimpin dalam Islam

Islam sebagai agama yang Allah turunkan pada kita memiliki pandangan khas dan unik tentang pemimpin. Dalam banyak kitab fikih siysah, termasuk Kitab Al-Ahkm as-Sulthniyyah karya Imam Al-Mawardi, banyak dibahas sejumlah kriteria yang wajib ada pada diri calon pemimpin. Secara umum kriterianya sama. Yang berbeda hanya dalam aspek tertentu dan rinciannya. Kriteria umum pemimpin (kepala negara) dalam Islam yang dimaksud adalah: (1) Muslim; (2) Laki-laki; (3) Balig; (4) Berakal; (5) Merdeka (bukan budak/berada dalam kekuasaan pihak lain); (6) Adil (bukan orang fasik/ahli maksiat); (7) Mampu (punya kapasitas untuk memimpin).

Dalam poin ke 6, dikatakan adil bukan ahli maksiat. Ini harus menjadi perhatian apalagi jika calon pemimpin memiliki track record tersandung hukum. Karena pentingnya pandangan pemimpin tentang kemaksiatan, jika ia ringan berbuat maksiat, tidak taat pada Allah, ia akan mudah menjual ayat-ayat Allah dengan murah, mudah pula berbuat zalim pada rakyat dan makhluk Allah lainnya. 

Pemimpin dalam Islam pun harus tegas. Tegas dalam menegakkan kewajiban yang Allah berikan. Tegas dalam menjalankan perintah Allah dan Rasul walau bertentangan dengan kepentingan para pengusaha dan penguasa yang ada. Tapi, ia harus lemah lembut pada rakyatnya. Sehingga ia akan dicintai, tidak ditakuti oleh rakyat. 

Dalam sebuah riwayat dikisahkan bahwa Aisyah ra. berkata, "Saya mendengar Rasulullah saw. berdoa di rumah ini, 'Ya Allah, siapa saja yang diserahi kekuasaan untuk mengurusi urusan umatku, kemudian ia membebaninya, maka bebanilah dirinya. Siapa saja yang diserahi kekuasaan untuk mengurus urusan umatku, kemudian ia berlaku lemah lembut, maka bersikap lembutlah kepada dirinya.'" (HR Muslim). 

Potret Pemimpin Islam

Amirul mukminin, Umar ra. pernah berkata, "Aku sangat khawatir akan ditanya Allah Swt. kalau seandainya ada keledai terpeleset di jalanan di Irak, alasan aku tidak menyediakan jalan yang rata."  Ini salah satu kekhawatiran sang pemimpin pada amanahnya. 

Fatimah, istri Umar bin Abdul Aziz, pernah menemukan suaminya di tempat salatnya dengan air mata membasahi janggutnya. Ia berkata, "Wahai Amirulmukminin, bukankah segala sesuatu itu adalah baru adanya?" Umar menjawab, "Fatimah, aku memikul beban umat Muhammad dari yang hitam hingga yang merah. Aku juga memikirkan persoalan orang-orang yang fakir dan kelaparan, orang yang sakit dan diacuhkan, orang yang tidak sanggup berpakaian yang tersisihkan, orang yang teraniaya dan tertindas, yang terasing dan tertawan, yang tua dan yang jompo, yang memiliki banyak kerabat, tetapi hartanya sedikit, serta orang-orang seperti mereka di seluruh pelosok negeri. Aku sadar dan aku tahu bahwa Tuhanku kelak akan menanyakannya pada hari kiamat. Aku khawatir saat itu aku tidak memiliki alasan terhadap Tuhanku, maka menangislah aku."

Tak ketinggalan sosok Abu Bakar ash-Shiddiq adalah sosok penguasa yang terkenal sabar dan lembut.  Namun, beliau juga terkenal sebagai pemimpin yang berani dan tegas. Tatkala sebagian kaum muslim menolak kewajiban zakat, beliau segera memerintahkan kaum muslim untuk memerangi mereka. Meskipun pendapatnya sempat disanggah oleh Umar bin al-Khaththab ra., beliau tetap bergeming dengan pendapatnya. Stabilitas dan kewibawaan Negara Islam harus dipertahankan, meskipun harus mengambil risiko perang. 

Masih banyak sosok pemimpin dengan ketegasannya menegakkan kalimat Allah, kesederhanaannya pada dunia. Semuanya lahir dari rahim akidah Islam, keimanan pada Allah dan Rasul. Mereka sadar akan tanggungjawab besar di hari kiamat. Sehingga mengoptimalkan diri menerapkan aturan Allah sebagai sistem kehidupan. 

Kesimpulan

Jika kita benar-benar ingin kota Bandung menjadi lebih baik lagi, maka pilihlah pemimpin yang betul-betul memperjuangkan penegakan hukum Allah di muka bumi. Allah berjanji dalam Alquran akan menurunkan berkah dari langit dan bumi jika kita mau tunduk taat, bertakwa pada-Nya. "Dan sekiranya penduduk negeri beriman dan bertakwa, pasti Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi ternyata mereka mendustakan (ayat-ayat Kami), maka Kami siksa mereka sesuai dengan apa yang telah mereka kerjakan." (QS. Al 'Araf: 96)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun