Mohon tunggu...
fatimah azzahro
fatimah azzahro Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Seorang mahasiswa jurusan Manajemen Bisnis Syariah semester 5 di UIN Raden Mas Said Surakarta.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Tingkatkan Profitabilitas: Implementasi Akuntansi Manajemen Metode Biaya-Volume-Laba (BVL) pada UMKM

7 Desember 2024   22:34 Diperbarui: 7 Desember 2024   22:39 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Sejalan dengan perkembangan perekonomian yang semakin maju di Indonesia, pemerintah terus berupaya untuk memajukan perekonomian negara, di antaranya melalui program UMKM. UMKM memegang peran penting dalam mengembangkan perekonomian masyarakat Indonesia karena langsung berdampak pada kehidupan para warga di lapisan bawah.

Dengan menerapkan praktik akuntansi manajemen yang baik, para pelaku UMKM dapat meningkatkan profitabilitas mereka. Informasi tentang biaya tetap dan variabel memungkinkan pemilik usaha untuk mengidentifikasi pengeluaran yang tidak perlu dan mengoptimalkan biaya operasional. Hal ini berkontribusi pada peningkatan margin laba.

Salah satu UMKM dalam bidang makanan dengan produk Donat yaitu Omahkue Teh Chici yang berada di Kabupaten Boyolali. Pemilik usaha menjalankan usahanya sejak tahun 2020, ia memulai usahanya karena memiliki passion dalam bidang baking. Teh Chici, begitu nama panggilannya, ia mengaku memiliki tantangan usaha dalam meningkatkan kinerja, profitabilitas dan pengelolaan penggunaan biaya yang dikeluarkan dalam proses produksinya. Dengan menerapkan salah satu akuntansi manajemen yaitu metode biaya-volume-laba (BVL), pemilik usaha dapat dibantu dalam proses pengendalian biaya, penentuan harga jual, bahkan dapat mengetahui jumlah produksi minimum yang diperlukan untuk mencapai titik impas (BEP) ataupun laba yang diharapkan.

Implementasi Metode Biaya-Volume-Laba (BVL) UMKM Omahkue Teh Chici

Metode biaya volume laba (BVL) berperan penting dalam menghitung titik impas. Tujuannya adalah guna menetapkan jumlah unit yang perlu dijual agar total pendapatan cukup guna mendanai seluruh biaya tetap dan variabel. Dengan demikian, perusahaan mampu mencapai keseimbangan keuangan tanpa mengalami kerugian.

Berikut beberapa langkah-langkah nya:

Pengelompokan Biaya

Pada tahap ini pengelompokan dilakukan dengan mengelompokkan jumlah biaya variabel dan biaya tetap yang dikeluarkan dalam proses produksi Donat selama satu bulan. Dalam satu bulan rumah produksi ini mampu memproduksi donat sekitar 2.600 pcs dengan harga satuan Rp 2.000.

Biaya Tetap:

Biaya Listrik & Air                 Rp 300.000

Biaya Penyusutan Mesin        Rp 2.778

Total Biaya Tetap                    Rp 302.778

Biaya Variabel:

Biaya Bahan Baku                  Rp 1.117.500

Biaya Tenaga Kerja                Rp 1.560.000

Langsung

Biaya Tenaga Kerja                 Rp 416.000

Tidak Langsung

Biaya Bahan Penolong            Rp 203.500

Total Biaya Variabel               Rp 3.297.000

Laporan Laba Rugi

Laporan laba rugi bertujuan memberikan gambaran seputar performa keuangan perusahaan serta menunjukkan apakah perusahaan tersebut mengalami keuntungan atau kerugian dalam periode tertentu.

Penjualan (2600 pcs @ Rp 2000)

Rp   5.200.000

Biaya Variabel

-Rp   3.297.000

Margin Kontribusi

Rp   1.903.000

Biaya Tetap

-Rp      302.778

Laba sebelum pajak

Rp   1.600.222

Titik Impas Dalam Unit

Penghitungan titik impas atau BEP dilakukan menggunakan pendekatan margin kontribusi. Margin kontribusi merupakan selisih antara pendapatan penjualan dan total biaya variabel. Saat mencapai titik impas, margin kontribusi yang dihasilkan bernilai sama sebagaimana biaya tetap yang dikeluarkan. Jika kita menggantikan margin kontribusi dengan selisih antara harga jual per unit dan biaya variabel per unit dalam formula laba operasional, kemudian menemukan jumlah unit, kita akan mendapatkan persamaan impas sebagai berikut.

Jumlah unit =

Biaya tetap total

Harga jual per unit - Biaya variabel per unit

  Jumlah unit =

Rp 302.778

Rp 2000 - Rp 1.268

=

Rp 302.778

Rp 732

=

413,7 = 414 unit

 

 

Unit Penjualan untuk Laba yang Ditargetkan

Apabila menggunakan pendekatan margin kontribusi dengan menambahkan laba yang ditargetkan sebesar Rp 2.000.000 pada biaya tetap maka.

Unit       

=

Biaya tetap total + laba yang ditargetkan

Harga jual per unit - biaya variabel per unit

Unit

=

2.302.778

732

=

3145,87 = 3146 unit

Dengan demikian Donat Omah Kue Teh Chici harus mampu menjual 3.146 unit guna memperoleh laba sebelum pajak sebesar Rp 2.000.000.

Risiko dan Ketidakpastian

Margin of safety merupakan jumlah unit penjualan yang diharapkan mampu tercapai di atas titik impas, yang juga bisa dijabarkan sebagai pendapatan yang melebihi maupun yang diharapkan akan melebihi pendapatan yang diperlukan untuk mencapai titik impas.

Pada UMKM Omahkue Teh Chici, diketahui titik impas adalah 414 unit dan saat ini Omah Kue Teh Chici berhasil menjual sejumlah 2600 unit, maka margin of safety adalah sejumlah 2186 unit (2600 unit – 414 unit).

Dengan adanya penghitungan akuntansi manajemen menggunakan metode biaya-volume-laba tersebut, pemilik usaha Omahkue Teh Chici diharapkan akan terbantu dengan adanya penghitungan ini sehingga dapat menekan biaya yang tidak terlalu digunakan sehingga dapat meningkatkan profitabilitas dan juga meningkatkan kinerja sehingga mampu bersaing dengan UMKM lain.

Dari perhitungan tersebut dapat disimpulkan bahwa Donat Omahkue Teh Chici setidaknya mampu membuat sebanyak 414 unit selama sebulan untuk menghindari kerugian dan berada dalam titik impas atau tidak mengalami kerugian maupun keuntungan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun