Mohon tunggu...
fatima
fatima Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswi universitas Airlangga, fakultas ekonomi dan bisnis.

Selanjutnya

Tutup

Money

IMPULSIVE BUYING : Kebiasaan Belanja Gen Z di Era Digital

24 Desember 2024   10:10 Diperbarui: 24 Desember 2024   09:26 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di Era digital ini, Perilaku impulsive Buying menjadi masalah yang signifikan bagi generasi Z. Kebiasaan yang sudah dinormalisasikan tentunya dapat berdampak bagi pertumbuhan ekonomi dan Emosional kita.  Impulsive Buying merupakan suatu perilaku yang dilakukan secara spontan untuk membeli suatu barang yang tidak diperlukan secara berlebihan, hal ini tentunya tidak ada perencanaan.  Keinginan tersebut didasarkan karena adanya faktor dorongan emosional seseorang, seperti keinginan sesaat untuk mendapatkan kesenangan dan godaan dari suatu produk karena adanya diskon atau iklan yang menarik.

Selain itu Fenomena ini didukung dengan kemudahan akses teknologi berupa informasi dan media belanja online yang dapat mempermudah generasi Z. Dengan adanya platform seperti media sosial dan e-commerce generasi Z mendapatkan akses yang lebih besar. Generasi Z juga semakin terpapar dengan adanya iklan serta tawaran yang menarik. Iklan dapat disesuaikan dengan kondisi yang terjadi.sehingga terjadinya impulsive buying. Misalnya, influencer yang dapat mempengaruhi para penonton dengan merekomendasikan produk yang mereka gunakan, yang tentunya dapat memicu adanya impulsive buying.

Fenomena impulse buying dapat berdampak bagi kondisi finansial, kebiasaan ini dapat mengganggu pengelolaan keuangan seseorang akibat impulsive buying. Secara emosional, kecenderungan impulsive buying dapat menimbulkan rasa penyesalan dan kecemasan setelah pembelian, jika barang yang dibeli dirasa tidak dibutuhkan. Dengan adanya akses teknologi Gen Z dapat dengan mudah termakan iklan yang menggoda, Generasi Z dapat dengan mudah  terjebak dalam pola belanja yang tidak sehat yang dapat menghambat pertumbuhan ekonomi yang tidak sehat.

Dalam mengatasi fenomena impulsive buying,  penting bagi Generasi Z untuk meningkatkan kesadaran diri. Dengan membuat daftar barang yang dibutuhkan dan rancangan anggaran keuangan. Dengan adanya cara- cara ini akan lebih terarah dalam pengeluaran, dan dapat terfokus untuk keperluan yang akan mendatang. Selain itu generasi Z dapat lebih bijak dalam menggunakan teknologi yang memuat informasi mengenai  platform seperti media sosial dan e-commerce yang memiliki akses besar dalam dunia belanja online.

Dalam hal ini, Generasi Z dapat lebih baik untuk mengendalikan keinginan mereka secara berlebih dalam membeli barang-barang yang tidak dibutuhkan, dan dapat lebih fokus kepada pengelolaan keuangan untuk masa mendatang dan dapat mengambangkan rasa keinginan untuk menabung secara rutin untuk kebutuhan kedepannya. Dengan demikian impulsive buying dapat teratasi dan mencapai kestabilan finansial untuk menghindari jebakan pembelian secara impulsif yang dapat merugikan diri sendiri.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun