Adapun faktor-faktor yang yang menyebabkan lunturnya budaya daerah pada genersi muda di era globalisasi antara lain:
1. Pergeseran nilai budaya dan kurangnya ketertarikan terhadap budaya daerah Generasi muda saat ini lebih tertarik pada budaya asing dan menganggap budaya daerah sebagai sesuatu yang kuno dan tidak menarik. Hal ini menyebabkan kurangnya ketertarikan terhadap budaya daerah dan pergeseran nilai budaya.
2. Kurangnya pemahaman dan informasi mengenai budaya daerah Generasi muda kurang memahami pentingnya budaya daerah dan informasi mengenai kekayaan budaya yang dimiliki Indonesia masih kurang. Hal ini menyebabkan kurangnya rasa cinta dan bangga terhadap budaya daerah.
3. Teknologi dan media sosial
Teknologi dan media sosial memudahkan generasi muda untuk terhubung dengan budaya asing dan mengabaikan budaya daerah. Selain itu, teknologi juga dapat mengubah kebudayaan dengan cepat dan menyebabkan generasi muda cenderung terhadap individualis yang mengejar pola gaya hidup yang eksis di media sosial.
4. Globalisasi
Perkembangan globalisasi memengaruhi budaya lokal dalam sebuah negara. Generasi muda menjadi lebih terbuka terhadap budaya asing dan mengabaikan budaya daerah. Hal ini menyebabkan terancamnya nilai budaya lokal.
5. Kurangnya perhatian dari pemerintah dan juga masyarakat
Kurangnya perhatian dari pemerintah dan masyarakat dalam menjaga dan melestarikan budaya daerah juga menjadi faktor penyebab lunturnya budaya daerah pada generasi muda di era globalisasi.
      Kesadaran masyarakat untuk menjaga budaya lokal saat ini terbilang masih sangat minim. Masyarakat lebih memilih budaya asing yang lebih praktis dan sesuai dengan perkembagan zaman ketimbang budaya lokal. Hal ini bukan berarti bahwa masyarakat tidak boleh mengadopsi budaya asing, akan tetapi banyak budaya asing yang tidak sesuai dengan kepribadian bangsa Indonesia. Seperti masuknya budaya asing yaitu budaya berpakaian yang lebih mini dan terbuka yang sering kita kenal dengan " you can see " dimana budaya asing ini tidak sesuai dengan budaya Indonesia yang menganut nilai sopan santun dan ditunjang dengan mayoritas penduduk Indonesia yang menganut agama Islam. Agama Islam sangat menjunjung tinggi cara berpakaian yang menutup aurat. Budaya lokal juga dapat diselaraskan dengan perkembangan zaman, selagi tidak meninggalkan ciri khas dari budaya aslinya. Kurangnya pembelajaran budaya merupakan salah satu penyebab dari memudarnya budaya lokal bagi generasi muda. Oleh sebab itu, pembelajaran tentang budaya harus ditanamkan sejak dini atau sejak kecil. Namun sekarang ini banyak yang sudah tidak menganggapnya penting mempelajari budaya local Indonesia. Hal ini dibuktikan dalam setiap rencana pembagunan oleh pemerintah, pada bidang sosial budaya masih mendapatkan porsi yang sangat minim. Padahal melalui pembelajaran budaya lokal, kita dapat mengetahui pentingnya budaya local Indonesia dalam membagun suatu kebudayaan bangsa serta bagaimana cara untuk mengadaptasikan budaya lokal di tengah-tengah perkembangan zaman yaitu globalisasi ((sedyawati: 2006: 28) dalam (Nahak, 2019)).