Mohon tunggu...
FATIKHA AMRITA ANUGRAH LILLAH
FATIKHA AMRITA ANUGRAH LILLAH Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Brawijaya

Halo. Aku mahasiswi Universitas Brawijaya. Jurusan Teknologi industri Pertanian angkatan 2020

Selanjutnya

Tutup

Nature

Membuat Biochar dari Tongkol Jagung, Mengubah Limbah Menjadi Sumber Daya Berharga

11 Juli 2024   20:08 Diperbarui: 11 Juli 2024   20:23 163
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nature. Sumber ilustrasi: Unsplash

Biochar, sebuah bahan karbon stabil yang dihasilkan dari pirolisis bahan organik seperti tongkol jagung, memiliki potensi besar dalam meningkatkan kesuburan tanah dan mengurangi emisi gas rumah kaca. Proses pembuatan biochar dari tongkol jagung tidak hanya memberikan nilai tambah bagi limbah pertanian, tetapi juga mendukung praktik pertanian yang lebih berkelanjutan. Berikut ini adalah langkah-langkah dalam pembuatan biochar dari tongkol jagung:

1. Pengumpulan dan Persiapan Tongkol Jagung

Langkah pertama dalam pembuatan biochar adalah mengumpulkan tongkol jagung yang biasanya dihasilkan dari hasil panen. Tongkol jagung harus dikeringkan terlebih dahulu untuk mengurangi kadar airnya sehingga memudahkan proses pirolisis. Setelah dikeringkan, tongkol jagung dapat dipotong menjadi ukuran yang lebih kecil agar mempercepat proses pirolisis.

2. Proses Pirolisis

Pirolisis adalah proses termal yang mengubah bahan organik menjadi biochar dalam kondisi tanpa oksigen atau kondisi anaerobik. Tongkol jagung dimasukkan ke dalam reaktor pirolisis yang dipanaskan hingga suhu antara 300C hingga 700C. Pada suhu tersebut, bahan organik di dalam tongkol jagung terdekomposisi menjadi biochar dan gas-gas samping seperti karbon monoksida dan hidrokarbon.

3. Pendinginan dan Pemisahan

Setelah proses pirolisis selesai, biochar yang dihasilkan harus didinginkan sebelum dapat digunakan atau disimpan. Pemisahan biochar dari gas-gas samping dilakukan dengan cara menghentikan akses udara ke dalam reaktor atau dengan menggunakan alat pemisah tertentu. Gas-gas samping yang dihasilkan dari proses pirolisis dapat dimanfaatkan kembali sebagai sumber energi atau untuk tujuan lain yang sesuai.

4. Pengolahan Lanjutan (Opsional)

Biochar yang telah diproduksi dapat diolah lebih lanjut tergantung pada tujuan penggunaannya. Misalnya, biochar dapat diaktifkan dengan mengikuti langkah-langkah tertentu seperti aktivasi kimia atau biologis untuk meningkatkan kemampuannya menyerap nutrisi dan bahan kimia berbahaya.


5. Aplikasi Biochar

Biochar yang dihasilkan dari tongkol jagung dapat diterapkan langsung ke dalam tanah sebagai pembenah tanah untuk meningkatkan struktur tanah, retensi air, dan ketersediaan nutrisi bagi tanaman. Biochar juga dapat digunakan dalam berbagai aplikasi seperti pengolahan air, remediasi tanah tercemar, atau sebagai bahan baku untuk produk-produk yang ramah lingkungan.

Manfaat Penggunaan Biochar dari Tongkol Jagung

Penggunaan biochar dari tongkol jagung menawarkan beberapa manfaat signifikan:

  • Meningkatkan Kesuburan Tanah: Biochar meningkatkan kapasitas tanah untuk menahan air dan nutrisi, serta meningkatkan ketersediaan nutrisi bagi tanaman.
  • Pengurangan Emisi Gas Rumah Kaca: Biochar membantu mengurangi dekomposisi bahan organik dalam tanah yang menghasilkan gas-gas rumah kaca seperti metana dan oksida nitrat.
  • Mengurangi Ketergantungan pada Pupuk Kimia: Dengan meningkatkan retensi nutrisi dalam tanah, penggunaan biochar dapat mengurangi kebutuhan akan pupuk kimia. 
  • Meningkatkan Kualitas dan Produksi Tanaman: Dengan memperbaiki struktur tanah, biochar meningkatkan hasil pertanian dan keberlanjutan produksi tanaman.

Dengan memanfaatkan limbah pertanian seperti tongkol jagung untuk memproduksi biochar, kita tidak hanya mengurangi limbah tetapi juga meningkatkan keberlanjutan lingkungan dan ekonomi pertanian lokal. Inovasi dalam teknologi produksi biochar dari bahan organik seperti tongkol jagung akan terus mendukung upaya global untuk mencapai pertanian yang lebih berkelanjutan dan memperkuat ketahanan pangan di seluruh dunia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun