Mohon tunggu...
Fatikha Thurochmah
Fatikha Thurochmah Mohon Tunggu... -

mahasiswa UNY jurusan Pkn-H 2010\r\nadil itu tak harus sama tapi tak akan ada keadilan di dunia ini karena kita hanyalah manusia biasa

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Bulan Juni, Saatnya Ngebut?

10 Juni 2012   11:11 Diperbarui: 25 Juni 2015   04:09 231
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bulan Juni, waktunya untuk ujian dari mulai SD sampai kuliah kebanyakan ujian kenaikan kelas atau kenaikan semester pada Bulan Juni ini. Untuk ujian diperlukan belajar agar dalam mengerjakan soal-soal ujian yang menantang itu dapat berjalan lancar. Pelajar dan mahasiswa sering panik saat menghadapi ujian, apalagi jika belum sempat belajar. Dari pada pasrah, detik-detik terakhir bisa dimanfaatkan untuk membaca-baca sampai terkadang larut malam, karena dalam kondisi panik otak lebih mampu mengingat dengan baik. Tapi mau belajar ketika belum mepet waktu ujian itu rasanya agak malas kebanyakan lebih cenderung menggunakan SKS (sistem kebut semalam) atau sistem kebut sejam. SKS ini lebih sering digunakan oleh para mahasiswa atau pelajar yang kurang memiliki minat belajar secara rutin. Saya membaca artikel yang menuliskan tentang riset SKS.

Riset Pertama :

Dr. Doug Rohrer, pemimpin riset dari University of South Florida dan koleganya, Dr. Harold Pashler dari University of CaliforniaSan Diego, AS, meninjau beberapa studi tentang pengaruh pengaturan waktu terhadap kemampuan mempertahankan informasi baru. Dikatakan, orang-orang yang belajar satu topik secara berlebihan mungkin bisa mendapatkan nilai bagus ketika diujikan dalam waktu dekat, namun nilai itu akan menurun ketika diujikan beberapa minggu atau beberapa bulan kemudian. Hal ini bisa jadi karena otak kita bosan terhadap satu topik yang selalu kita ulang dan pelajari, lebih baik jika sahabat muda tongkol mempelajari beberapa topik dan melakukan pengulangan secara berkala. Biar pengetahuan baru kita bisa awet di dalam otak, tim Dr. Rohrer berhasil menemukan sebuah cara jitu atas permasalahan ini. Jika kita akan menghadapi ujian dalam 10 hari kedepan. Beri selang satu hari diantara sesi belajar. Namun jika ingin mempertahankan informasi tersebut selama 6 bulan, beri selang satu bulan, baru ulangi pelajaran tersebut. “Kita sering mengalami, kenangan pahit di masa-masa sulit kadang lebih membekas dibandingkan kenangan-kenangan indah,” ungkap Prof Hans Reul, ahli neurologi dari University of Bristol seperti dikutip dari Telegraph, Senin (2/5/2011).

Riset ke Dua :

Dalam sebuah penelitian di jurnal Experimental Neurology, Prof Reul mengatakan faktor stres yang dialami oleh seseorang menyebabkan kenangan-kenangan buruk lebih mudah diingat. Mekanisme yang sama juga terjadi saat panik, misalnya saat belajar semalam suntuk menjelang ujian. Tidak semua pelajar dan mahasiswa bisa sukses dengan cara belajar yang serba mendadak, namun Prof Reul mengatakan hasilnya bisa lebih efektif jika seseorang mampu mengelola stres. Artinya, orang tersebut harus tetap fokus meski sedang panik. Selain itu, mekanisme epigenetic modification hanya muncul sekali waktu dan tidak akan efektif jika setiap saat selalu panik. Makin sering menghadapi stres, otak akan beradaptasi sehingga lama-kelamaan kemampuan mengingatnya tidak akan terpengaruh lagi.

Jadi, SKS ini ternyata tidak efektif untuk dilakukan. Bayangkan aja, dalam waktu satu malam mahasiswa atau pelajar harus mengingat semua materi, mending kalo yang diingat hanya beberapa lembar kertas, tapi kalo satu buku? Wah wah!

Yang dapat dipetik dari riset-riset tersebut adalah bahwa SKS itu tidak selamanya baik bagi otak kita karena akan membuat otak panik dan jika terus-terusan maka akan berdampak pada gangguan memori. Gaya belajar kebut semalam membuat fungsi otak terganggu karena otak menjadi kelelahan dan tidak bisa menerima rangsangan dari luar. Kondisi otak yang kurang istirahat ini akan memberikan dampak buruk pada tubuh seperti cemas, gelisah, stres, kurang konsentrasi serta menurunkan sistem kekebalan tubuh. Gaya belajar seperti itu mungkin bukan yang terbaik untuk pelajar dan mahasiswa karena tidak memberikan manfaat bagi otak. Oleh karena itu perlunya mengubah cara belajarnya agar menjadi lebih efisien dan efektif, dengan cara mencicilnya sehingga kita tidak akan terburu-buru.

Saya juga membaca artiket tentang 10 Tips Belajar yang baik, yaitu :

1. Fokuskan perhatian Anda pada materi yang Anda pelajari
Perhatian adalah salah satu komponen utama dari memori dan ciptakanlah susana yang membuat anda dapat fokus dengan pelajaran anda.
2. Hindari belajar dengan sistem 'kebut semalam'
Belajarlah secara teratur karena melihat dari riset diatas menunjukkan dampak negatif sistem kebut semalam terhadap otak kita.
3. Susun dan atur setiap informasi yang Anda pelajari

Dengan kita membuat daftar yang akan kita pelajari maka kita akan lebih mudah untuk memahaminya.
4. Memanfaatkan perangkat mnemonik
Perangkat mnemonik merupakan alat untuk membantu ingatan/menghafal informasi dan juga menjadi teknik yang sering digunakan oleh siswa untuk membantu mengingat. Sebagai contoh, Anda mungkin mengasosiasikan istilah yang perlu Anda ingat dengan  benda yang akrab dengan Anda. Misalnya, dengan syair, lagu, atau lelucon tertentu.
5. Menguraikan dan melatih lagi setiap informasi yang sudah Anda pelajari
Untuk mengingat suatu informasi, Anda perlu untuk mengkodekan apa yang telah dibaca dengan menggunakan kode sesuai keinginan anda sehingga akan mudah untuk dipahami oleh anda sendiri.

6. Menghubungkan informasi baru dengan hal-hal yang sudah Anda ketahui
Dengan menghubungkan ide yang baru dengan ingatan sebelumnya, Anda bisa secara tak diduga mengembangkan kemungkinan mengingat informasi yang baru dipelajari.

7. Visualisasikan informasi untuk meningkatkan daya ingat
Banyak orang mendapatkan keuntungan besar dari memvisualisasikan informasi yang mereka pelajari. Perhatikan foto, grafik, atau gambar dalam buku teks Anda. Jika Anda tidak  ada, buatlah sendiri. Gambarlah grafik atau bagan di pinggir catatan Anda. Gunakan stabilo atau pena berwarna pada kelompok yang terkait dengan materi Anda.

8. Mengajarkan konsep belajar baru kepada orang lain
Penelitian menunjukkan bahwa dengan mengeraskan suara pada saat belajar akan meningkatkan daya ingat. Pendidik dan psikolog juga menemukan bahwa siswa yang mengajarkan belajar dengan konsep baru kepada orang lain akan meningkatkan pemahaman dan daya ingat. Anda dapat menggunakan pendekatan ini dalam proses belajar Anda.

9. Memberikan waktu ekstra pada bagian yang sulit
Bila Anda menemukan bagian yang sangat sulit, curahkan waktu ekstra untuk menghafal informasi tersebut.

10. Variasikan rutinitas studi Anda
Banyak cara untuk meningkatkan daya ingat Anda, yaitu dengan sesekali mengubah rutinitas belajar. Mungkin jika kita sering belajar pada malam hari maka sesekali ubahlah belajar pada waktu pagi hari.

Setelah melihat dampak negatif dari SKS masih berminatkah menggunakan sistem itu??? Masih ingin ngebut belajar di Bulan Juni ini?? Mari ubah cara belajar kita menjadi belajar yang efisien dan efektif agar hasil dari belajar kita pun tidak sia-sia. Juga tidak akan merusak otak kita tercinta. Ubah kemalasan belajar kita menjadi motivasi sehingga menimbulkan energi bagi diri kita untuk belajar. Ayo semangat belajar....

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun