Mohon tunggu...
Fatika Rahma Fina
Fatika Rahma Fina Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya adalah mahasiswa yang sedang menempuh pendidikan di UNTAG Surabaya. yang sekarang memprogram Kuliah Kerja Nyata (KKN), Hobbi saya membaca, kesukaan saya adalah mengeksplor hal baru

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Pilihan

Pengolahan Limbah Ikan Menjadi Pakan Ternak

4 Juni 2024   00:07 Diperbarui: 14 Juni 2024   09:09 261
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Bersama Mas Rian, Pengelola Salah Satu Tambak Perikanan di Desa Kedung Peluk, Kecamatan Candi - Sidoarjo/dok Pribadi

Bayangkan, limbah ikan yang biasanya dibuang ternyata bisa menjadi solusi inovatif untuk pakan ternak! Di balik aroma tambak yang khas, terdapat potensi luar biasa untuk mengubah sisa-sisa ikan menjadi sumber nutrisi berkualitas tinggi bagi hewan ternak. Melalui teknologi tepat guna (TTG) dan proses pengolahan yang ramah lingkungan, limbah ikan diubah menjadi pakan bernutrisi yang mendukung pertumbuhan ternak secara optimal.

Dengan langkah ini, kita tidak hanya mengurangi limbah dan pencemaran lingkungan, tetapi juga menciptakan pakan yang lebih ekonomis dan berkelanjutan. Mari bersama-sama melihat lebih dekat bagaimana transformasi ajaib ini terjadi dan bagaimana dampaknya dapat mengubah dunia peternakan kita!

Pada hari minggu, 02 Juni 2024, sebuah inisiatif yang sangat berarti dilakukan oleh kelompok KKN NR 8 Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya di Desa Kedung Peluk, Kecamatan Candi, Kabupaten Sidoarjo. Kegiatan tersebut ialah sosialisasi edukasi dengan tema "Pengolahan Berkelanjutan Limbah Ikan Menjadi Pakan Ternak". Acara tersebut ditujukkan kepada UMKM dan pemilik tambak ikan, akan tetapi untuk target utama Mas Rian selaku pengelola tambak ikan.

Limbah ikan terdiri dari berbagai bagian ikan yang tidak dikonsumsi oleh manusia, seperti kepala, tulang, kulit, dan organ dalam. Limbah ini dapat menimbulkan bau busuk yang mengganggu jika dibiarkan membusuk di tempat pembuangan. 

Selain itu, limbah ikan yang dibuang ke sungai dapat mencemari perairan, mengganggu ekosistem akuatik, dan menimbulkan masalah kesehatan bagi masyarakat yang tinggal di sekitar perairan tersebut. 

Pencemaran perairan oleh limbah ikan dapat menyebabkan eutrofikasi, yaitu peningkatan kandungan nutrisi yang memicu pertumbuhan berlebih alga dan tumbuhan air. 

Hal ini dapat mengurangi kadar oksigen dalam air, membunuh ikan, dan mengganggu keseimbangan ekosistem. Dampak ini tidak hanya merugikan lingkungan, tetapi juga mengurangi hasil tangkapan nelayan dan mengancam keberlanjutan industri perikanan. Melalui kegiatan edukasi ini, KKN NR 8 berusaha memberikan alternatif yang tepat agar lebih baik dan bijak dalam pengelolaan limbah ikan.

Kegiatan edukasi ini dilakukan dengan menunjukkan poster yang didalamnya berisikan materi mulai dari pengertian limbah ikan, hingga bagaimana pengelolaan berkelanjukan limbah ikan yang baik dan bijak sehingga dapat menghasilkan sebuah produk pakan ikan berkualitas yang juga mempunyai nilai jual. 

Proses pengolahan dimulai dari  pencampuran tepung ikan dan dedak aduk rata, tambahkan tepung tapioka dan air lalu masak sebentar, lalu campurkan dg dedak dan tepung ikan yg udh di aduk rata, aduk hingga merata, tambahan EM4 dan air secukupnya pada pakan tdi, setelah diaduk rata masukkan ke wadah tertutup lalu diamkan sampai asing (24 jam)

Secara keseluruhan, pengolahan limbah ikan menjadi pakan ikan merupakan solusi inovatif yang memberikan banyak manfaat. Dengan dukungan teknologi tepat guna (TTG) dan pengetahuan yang tepat, pengolahan limbah ikan dapat menjadi langkah maju yang signifikan dalam industri perikanan dan perlindungan lingkungan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun