Mohon tunggu...
Fatih Viorel Margian
Fatih Viorel Margian Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

International Relations Student

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Implementasi Basel Convention yang Tercermin pada Kebijakan China dalam Mengurangi Aliran Limbah Elektronik Ilegal

29 November 2024   15:06 Diperbarui: 29 November 2024   16:00 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : Stockcake.com (AI Generated) 

Untuk menilai dampak positif implementasi Konvensi Basel di China, dapat dilihat dari keberhasilan kebijakan Operasi Pagar Hijau dan Kebijakan National Sword dalam menurunkan angka impor sampah. Pada 2013, Operasi Pagar Hijau berhasil mengurangi impor sampah plastik sebesar 5,5% dalam empat bulan pertama pelaksanaannya. Setelah Kebijakan National Sword diberlakukan, impor sampah ke China turun dari lebih dari 600.000 ton per bulan pada 2016 menjadi 30.000 ton per bulan pada awal 2018, dan stabil sejak saat itu. Meski demikian, pada 2018, China masih mengimpor sampah dari Indonesia sebesar 7.000 ton per bulan, Malaysia 6.000 ton, Amerika Serikat 5.500 ton, dan Jepang 4.000 ton per bulan.

Penurunan signifikan impor sampah ini telah memberikan dampak positif terhadap kualitas lingkungan di China. Menurut laporan Statista.com (2019), sekitar 25,7% dari total hari di tahun 2018 untuk 338 kota di China dilaporkan memiliki kualitas udara yang sangat baik.

Kesimpulan

Implementasi Konvensi Basel di China menunjukkan hasil yang menjanjikan tetapi belum optimal, namun China dapat menjadi contoh bagaimana sebuah negara dapat mengambil langkah strategis dalam mengelola tantangan lingkungan global melalui kebijakan domestik yang tegas. Namun, keberhasilan jangka panjang memerlukan kolaborasi internasional yang lebih erat, terutama untuk menekan aliran limbah ilegal dan memperkuat komitmen negara-negara maju terhadap Basel Convention. Upaya China menunjukkan bahwa kebijakan lingkungan yang efektif tidak hanya melindungi ekosistem, tetapi juga menciptakan landasan bagi pembangunan yang lebih berkelanjutan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun