Untuk menilai dampak positif implementasi Konvensi Basel di China, dapat dilihat dari keberhasilan kebijakan Operasi Pagar Hijau dan Kebijakan National Sword dalam menurunkan angka impor sampah. Pada 2013, Operasi Pagar Hijau berhasil mengurangi impor sampah plastik sebesar 5,5% dalam empat bulan pertama pelaksanaannya. Setelah Kebijakan National Sword diberlakukan, impor sampah ke China turun dari lebih dari 600.000 ton per bulan pada 2016 menjadi 30.000 ton per bulan pada awal 2018, dan stabil sejak saat itu. Meski demikian, pada 2018, China masih mengimpor sampah dari Indonesia sebesar 7.000 ton per bulan, Malaysia 6.000 ton, Amerika Serikat 5.500 ton, dan Jepang 4.000 ton per bulan.
Penurunan signifikan impor sampah ini telah memberikan dampak positif terhadap kualitas lingkungan di China. Menurut laporan Statista.com (2019), sekitar 25,7% dari total hari di tahun 2018 untuk 338 kota di China dilaporkan memiliki kualitas udara yang sangat baik.
Kesimpulan
Implementasi Konvensi Basel di China menunjukkan hasil yang menjanjikan tetapi belum optimal, namun China dapat menjadi contoh bagaimana sebuah negara dapat mengambil langkah strategis dalam mengelola tantangan lingkungan global melalui kebijakan domestik yang tegas. Namun, keberhasilan jangka panjang memerlukan kolaborasi internasional yang lebih erat, terutama untuk menekan aliran limbah ilegal dan memperkuat komitmen negara-negara maju terhadap Basel Convention. Upaya China menunjukkan bahwa kebijakan lingkungan yang efektif tidak hanya melindungi ekosistem, tetapi juga menciptakan landasan bagi pembangunan yang lebih berkelanjutan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H