Mohon tunggu...
Fatihurian Fatihurian
Fatihurian Fatihurian Mohon Tunggu... profesional -

take it or leave it

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Selang Infus yang Malang Karena BBM

19 April 2015   17:30 Diperbarui: 17 Juni 2015   07:55 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pemerintah telah gagal mediagnosa pentakit negara ini. Buru-buru menghentikan selang infus nya sementara diagnosa belum ditegakkan.

Ketiga penyakit diatas memerlukan penanganan yang tepat melalui selang infus dengan tidak mengesampingkan pemeriksaan penunjang seperti mengapa, dimana, kapan, apa masalahnya, bagaimana mengatasinya.

Diare membutuhkan elektrolit, bleeding membutuhkan darah, gagal ginjal membutuhkan cuci darah.

Diare dan bleeding treatment nya adalah berusaha menghentikan pengeluaran yang terjadi. Begitu juga negara ini. Stop kebocoran yang ada.

Sementara gagal ginjal, bersihkan partikel-partikel yang meracuni negara ini.

Untuk bleeding atau perdarahan, kasusnya komplit disini kita tidak hanya terfokus untuk mensuplai nya melalui suplai infus. Tapi harus dilihat mengapa ada nya kebocoran. Dimulai  dari kemampuan darah untuk membentuk partikel-partikel yang membantu pencegahan perdarahan.

Untuk diare, nggak bisa distop begitu saja diare nya. Karena kuman penyakit masih tetap bertahan di tubuh negara ini yang akan menyebabkan bom waktu dikemudian hari.

Untuk gagal ginjal satu-satu nya cara hanya pencucian darah, jangan pernah mencoba untu transpalant karena belum ada yang berhasil dalam jangka lama. Karena biasanya tubuh akan meolak. Begitu juga dengan negara ini.

Penganana negara sama dengan penaganan penyakit yang membutuhkan selang infus. Ibaratkan seorang pasien membutuhkan dokter, dan dokter harus lah yang ahli dibidang nya. Begitu juga dengan presiden. Jika tidak mampu, maka pilihlah lah pembantu yang mengerti bukan yang abal-abal. Kalau juga tidak mampu tinggalkan, jangan memaksa agar selang infus tidak menjadi korban.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun