Pemerintah telah gagal mediagnosa pentakit negara ini. Buru-buru menghentikan selang infus nya sementara diagnosa belum ditegakkan.
Ketiga penyakit diatas memerlukan penanganan yang tepat melalui selang infus dengan tidak mengesampingkan pemeriksaan penunjang seperti mengapa, dimana, kapan, apa masalahnya, bagaimana mengatasinya.
Diare membutuhkan elektrolit, bleeding membutuhkan darah, gagal ginjal membutuhkan cuci darah.
Diare dan bleeding treatment nya adalah berusaha menghentikan pengeluaran yang terjadi. Begitu juga negara ini. Stop kebocoran yang ada.
Sementara gagal ginjal, bersihkan partikel-partikel yang meracuni negara ini.
Untuk bleeding atau perdarahan, kasusnya komplit disini kita tidak hanya terfokus untuk mensuplai nya melalui suplai infus. Tapi harus dilihat mengapa ada nya kebocoran. Dimulai dari kemampuan darah untuk membentuk partikel-partikel yang membantu pencegahan perdarahan.
Untuk diare, nggak bisa distop begitu saja diare nya. Karena kuman penyakit masih tetap bertahan di tubuh negara ini yang akan menyebabkan bom waktu dikemudian hari.
Untuk gagal ginjal satu-satu nya cara hanya pencucian darah, jangan pernah mencoba untu transpalant karena belum ada yang berhasil dalam jangka lama. Karena biasanya tubuh akan meolak. Begitu juga dengan negara ini.
Penganana negara sama dengan penaganan penyakit yang membutuhkan selang infus. Ibaratkan seorang pasien membutuhkan dokter, dan dokter harus lah yang ahli dibidang nya. Begitu juga dengan presiden. Jika tidak mampu, maka pilihlah lah pembantu yang mengerti bukan yang abal-abal. Kalau juga tidak mampu tinggalkan, jangan memaksa agar selang infus tidak menjadi korban.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H