Maju semusim berikutnya, ujian manajemen Inzaghi kembali dipertaruhkan. Inter ditinggal sebagian besar old guardian alias muka-muka lama mereka yang sudah habis kontrak. Sebut saja Samir Handanovic, Danilo D'Ambrosio, hingga Marcelo Brozovic. Namun sekali lagi, dengan game management yang bagus, Inter sukses mengubah peruntungan mereka, menjadikan musim tersebut sebagai musimnya meraih scudetto.
Sekarang, kepiawaian Inzaghi sebagai seorang ahli strategi tidak perlu lagi dipertanyakan. Game management sang pelatih yang selalu tepat sasaran telah berhasil mengantarkan Inter pada pencapaian mereka yang sekarang. Katakanlah Inter masih terjebak di urutan ke-3 classifica. Tapi secara konsistensi, Inter boleh dibilang masih belum punya lawan yang sepadan.
Kilas balik ke pertandingan melawan Arsenal di Liga Champions pada bulan November silam. Kentara betul bagaimana Inter mencoba main aman di laga ini. Tentunya, strategi main aman ini tidak dilakukan tanpa alasan. Inzaghi memilih pendekatan yang lebih pragmatis karena setelahnya, Inter dihadapkan pada laga perebutan puncak klasemen melawan Atalanta.
Konsistensi Level Jempolan
Game management adalah satu keistimewaan luar biasa yang dimiliki Inter saat ini. Tidak mengherankan apabila akhirnya, Si Ular bisa mempertahankan level konsistensi yang luar biasa. Kemenangan kontra Atalanta di semifinal Piala Super Italia adalah sebuah bukti bahwa level Inter sudah di atas rata-rata, dalam hal mempertahankan konsistensi.
Enam pertandingan terakhir, skuad La Beneamata tidak pernah gagal menggondol kemenangan. Anak asuh Inzaghi juga mencatatkan rekor nir bobol di enam pertandingan tersebut. Hasilnya, Inter konsisten bertahan di papan atas Serie A, sekaligus menjaga asa meraih trofi berikutnya di ajang Piala Super Italia.
Ada yang bilang kalau Inzaghi adalah spesialis turnamen. Faktanya memang demikian. Terkhusus di Piala Super Italia sendiri, Inzaghi tiga kali merambah partai final. Tiga-tiganya berakhir dengan status juara untuk tim dengan ciri khas biru-hitam ini.
Bicara soal Piala Super Italia, Nerazzurri 12 kali melaju ke final. 8 di antranya berhasil dimenangkan tim yang berbasis di Kota Mode. Inter dinanti Milan atau Juve, tetapi catatan La Beneamata yang superior berpotensi menyamai rekor Juventus sebagai pemenang gelar terbanyak Piala Super Italia dengan 9 gelar juara.
Peluang Gelar Juara Inter
Game management bagus bermuara pada level konsistensi luar biasa. Lalu, level konsistensi inilah yang sangat penting untuk sebuah klub di era modern. Dengan level konsistensi seperti ini, Inter berpotensi meraih gelar lagi di musim 2024/2025 ini.
Lupakan sejenak soal Supercoppa Italia yang selangkah lagi dalam dekapan. Inter kini juga berpotensi menyabet gelar Serie A, walaupun secara peringkat, mereka masih tertinggal dari dua tim teratas. Walau menghuni posisi ketiga, tetapi terus mengancam eksistensi Napoli dan Atalanta yang ada di atasnya.
Tepat setelah melakoni final Piala Super yang mempertemukan mereka dengan salah satu dari Milan atau Juve, lawan terdekat yang akan dihadapi Inter adalah Venezia. Lalu, petualangan La Beneamata berlanjut dalam duel kontra Bologna, serta kontra Empoli.
Di tengah jadwal yang super padat, Inter perlu menjaga konsistensi mereka, dan sejauh ini, apa yang dilakukan Simone Inzaghi sudah cukup baik. Dewi Fortuna harusnya berpihak pada Inter, karena Napoli dan Atalanta akan dihadapkan pada pekan-pekan berat. Il Partenopei akan menantang Fiorentina. Sementara Atalanta akan menghadapi Juventus pada 15 Januari mendatang.