Inter Milan sukses menaklukkan Atalanta dalam laga lanjutan semifinal Piala Super Italia, Jumat (3/1) dinihari. Kemenangan ini tentu bukan sebuah kemenangan biasa, melainkan sebuah pertanda bahwa skuad racikan Simone Inzaghi kini layak dikatakan sebagai tim terkuat Italia.
Memang, secara peringkat, Inter ada di urutan ke-3. Namun, jika bicara soal form serta statistik Inter di beberapa musim terakhir, mungkin tidak akan ada yang menyangkal anggapan bahwa Inter saat ini adalah tim terkuat Negeri Pizza.
Simone Inzaghi adalah aktor utama di balik superioritas Nerazzurri. Taktik yang diusung sang pelatih selalu tepat. Ketika butuh kemenangan, Inter bisa mengeksekusinya dengan baik. Lalu, ketika laga hanya ditujukan untuk main aman, Inter pun tahu bagaimana cara pengaplikasian yang tepat. Jadi, kira-kira siapa yang bisa runtuhkan superioritas Inter?
Suksesor Tepat Untuk Conte
Juli 2021, Simone Inzaghi yang sebelumnya berstatus sebagai allenatore Lazio mendapat panggilan dari Inter Milan. Singkat cerita, kesepakatan terjalin antara kedua pihak. Inzaghi mulai menduduki kursi kepelatihan Nerazzurri. Sisanya, bisa dibilang adalah sejarah.
Menggantikan nama besar sekelas Antonio Conte tentu menjadi tantangan berat buat Inzaghi. Apalagi, juru taktik berusia 48 tahun itu secara tidak langsung dituntut mempertahankan marwah juara Inter yang baru saja meraih scudetto sebelum kepergian Conte dari San Siro.
Namun, pressure yang dihadapi Inzaghi tampaknya berlalu begitu saja. Saudara kandung Filippo Inzaghi ini berhasil mempertahankan apa yang dicapai Conte di era kepelatihannya. Inzaghi mampu membawa Inter meraih sejumlah prestasi gemilang, di level domestik, maupun interkontinental.
Masih lekat di ingatan, bagaimana Inter berhasil melaju ke final Liga Champions 2022/2023. Walau pada akhirnya harus rela menyerahkan trofi kepada Manchester City, prestasi ini setidaknya memberi pertanda bahwa Simone Inzaghi adalah pelatih yang spesial.
Keistimewaan Inzaghi kembali terlihat ketika pelatih asal Italia ini mengantar Inter meraih scudetto pada 2023/2024. Hanya menelan dua kekalahan sepanjang musim, Inter akhirnya dinobatkan menjadi kampiun di Serie A, sekaligus finish dengan keunggulan 19 poin atas rival sekotanya, Milan yang ada di urutan ke-2 tabel classifica.
Sang Strategis Andal
Kualitas taktik dan gaya bermain saja sejatinya tidak banyak berpengaruh terhadap karir seorang pelatih dalam sepakbola modern. Untuk bisa meraih kesuksesan, para pelatih dituntut menjadi seorang strategis yang cerdik. Inilah yang menjadi salah satu kekuatan Inzaghi, sehingga dirinya bisa membawa Inter mempertahankan levelnya sebagai salah satu klub elit.
Mundur ke musim 2023/2024. Keberhasilan Inter melaju ke final UCL adalah sebuah akibat dari game management yang bagus dari Inzaghi. Inzaghi kala itu sangat yakin timnya akan melaju jauh di Liga Champions. Untuk itu, ketika di Serie A kesulitan dan hanya finish ke-3, Inzaghi memutuskan untuk all in mengejar UCL yang mungkin terasa lebih realistis dalam kacamatanya.