Manchester United baru saja menelan kekalahan 2-0 melawan Newcastle United dalam lanjutan gameweek ke-19 Liga Primer Inggris.Â
Kekalahan ini membuat tim berjuluk Setan Merah makin terjun bebas. Statistik mencatat, ini adalah titik terendah tim dalam beberapa dekade ke belakang.
Ruben Amorim adalah sosok yang berada di balik kemudi Manchester United. Namun, semua tren negatif ini tidak bisa dialamatkan padanya.Â
Tidak bisa juga dialamatkan kepada pendahulu Amorim, Erik Ten Hag yang juga mencatat salah satu rekor terburuk klub. Lantas, apa problem utama Man United selama ini?
Cristiano Ronaldo mengibaratkan masalahnya seperti sebuah akuarium penyakitan. Sementara Ralf Rangnick mengibaratkannya seperti sebuah operasi jantung.Â
Lalu, dari analogi dua sosok ini, kesimpulan apa yang bisa diambil? Mari kita bedah permasalahan Manchester United ini!
Awal Kehancuran
Ketika Sir Alex Ferguson maju mengambil alih kursi kepelatihan Manchester United, tidak ada yang mengira kalau pria ini bakal membawa banyak kesuksesan untuk klub. Lewat raihan 38 trofi yang ia dapatkan, tidak ada yang bisa menyangkal kalau Sir Alex adalah pelatih terbaik Setan Merah sepanjang masa.
Sayangnya, kepergian manajer legendaris itu juga menjadi awal kehancuran Manchester United. MU baru saja merengkuh gelar juara Liga Primer mereka yang ke-20 ketika Sir Alex memutuskan pensiun dari jabatannya. Setelahnya, MU berada dalam periode kelam. Bukan cuma puasa gelar, tetapi juga penampilan yang kerap mengecewakan para penggemar.
Total, ada sembilan pelatih yang mengambil alih jabatan sebagai juru taktik Manchester United sejak Sir Alex hengkang, dan sebelum Ruben Amorim datang. Kesembilan pelatih itu bisa dibilang gagal, walau beberapa dari mereka sempat mempersembahkan trofi.Â
Tidak ada pelatih yang benar-benar bisa membawa MU kembali pada statusnya sebagai salah satu tim elit Eropa, bahkan di Inggris sendiri.