Mohon tunggu...
Fatih Romzy
Fatih Romzy Mohon Tunggu... Administrasi - Penulis

Penyuka Olahraga, Film, Musik dan Teknologi

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Review Kung-Fu Panda 4: Film Anak-Anak Kaya Amanat yang Terlalu Padat

6 Desember 2024   10:49 Diperbarui: 6 Desember 2024   10:59 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Plot yang disajikan Kung-Fu Panda 4 bukan hanya sekadar sebuah plot dalam film anak-anak yang menyajikan banyak aksi dan gelak tawa. Terkandung banyak pesan mendalam di dalam setiap menit eksekusinya. Film ini mencoba menyajikan banyak pelajaran, soal persahabatan, kehidupan, pengkhianatan, hingga proses sulitnya mencari jati diri.

Satu hal yang menarik dari plot film ini adalah, Po ditakdirkan untuk menjadi seorang Spiritual Leader. Itu artinya, Po akan menjadi pemimpin yang banyak memberi petuah bijak. Beginilah film Kung-Fu Panda 4 dibangun. Dialog-dialog yang tersaji kadang bukan sekadar dialog tanpa makna, melainkan dialog yang penuh arti filosofis dalam mengarungi hidup.

"If things stayed the same forever, sooner or later, they would lose their flavor" (Mr. Ping)

Terlalu Padat dan Kurang Berkesan

Jika tiga film Kung-Fu Panda terdahulu dibangun dengan plot yang penuh amanat dan banyak menimbulkan pesan, makan jangan berpikir bahwa Kung-Fu Panda 4 akan menyajikan hal serupa. Alih-alih memberikan penutup berkesan perjalanan Po sebagai Dragon Warrior, film ini justru terlalu padat dan terlalu straight to the point.

Setiap dialog antar karakter diciptakan seolah menggambarkan ke mana arah pengembangan plot selanjutnya. Mulai dari kehadiran Master Shifu yang meminta Po naik level menjadi Spiritual Leader dan menunjuk Dragon Warrior selanjutnya. Sampai pencarian The Chameleon sampai ke Juniper City. Semua disajikan secara gamblang, sehingga penonton tidak diberi efek kejut yang bisa menciptakan sensasi tersendiri dalam menonton sebuah film.

Semua sepakat kalau Tai Lung adalah villain paling berkesan dalam waralaba Kung-Fu Panda, dan untuk alasan itulah, film ke-4 waralaba ini kembali menghadirkan sosok sang macan tutul. Namun, kehadiran Tai Lung ini justru menutup potensi The Chameleon sebagai sang villain utama itu sendiri. Opening yang disajikan dalam film ini sempat membuat penonton malah fokus pada comeback Tai Lung, alih-alih melihat potensi besar The Chameleon sebagai villain utama.

Terlepas dari aura menakutkan dari suara Viola Davis dalam memerankan The Chameleon, karakter villain ini sendiri terasa kurang ikonik. Penggambaran karakter The Chameleon tidak terlalu berkesan, sebagaimana tiga villain yang hadir di film-film sebelumnya. Terlepas dari screentime yang cukup banyak, kehadiran The Chameleon tampaknya masih kurang berkesan dalam film ini.

Alih-alih, pengembangan karakter Zhen justru menjadi salah satu pengembangan karakter yang patut disorot. Zhen berhasil membangun chemistry yang bagus dengan Po, sekaligus sebagai trickster. Pun begitu, kembali pada poin utama kelemahan film ini, penonton agaknya sudah bisa membaca bagaimana peran Zhen di akhir filmnya nanti.

Animasi, Komedi dan Koreografi Tetap yang Terbaik

Seperti yang sudah dibahas di awal, Kung-Fu Panda 4 akan menyuntikkan berbagai macam elemen baru ke dalam filmnya. Tapi, berbagai elemen baru yang akan disuntikkan ini tetap tidak akan mengubah ciri khas waralaba ini. Memang demikian adanya. Sepanjang film, Kung-Fu Panda 4 tidak kehilangan jati dirinya sebagai sebuah film Kung-Fu Panda dalam hal animasi, komedi dan koreografi.

Dalam hal animasi, hampir tidak ada yang meragukan kalau film-film garapan DreamWorks, utamanya Kung-Fu Panda, bakal menyajikan grafis yang super halus. Kemudian, kehadiran Juniper City sebagai sebuah kota yang super padat juga berhasil membawa elemen yang lebih segar. Animasinya tetap halus, disertai beberapa efek yang terasa tidak mengalami penurunan dari film-film sebelumnya.

Kekuatan waralaba Kung-Fu Panda, selain ada pada animasinya, juga ada pada komedinya. Lagi-lagi, Kung-Fu Panda 4 berhasil menyajikan unsur-unsur komedi yang memancing gelak tawa penonton. Komedi-komedi ini dikemas dalam berbagai bentuk, baik dalam dialog antar tokoh, atau dari aksi-aksi yang dilakukan para tokoh itu sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun