Keesokannya, kami mengunjungi Danau Kaolin. Kami dibuat larut oleh keindahan danau tersebut, hingga kami lupa berfoto-foto. Tapi yang saya dengar dari teman saya, yang mengunjungi Danau Kaolin baru-baru ini. Keindahannya memudar akibat program reklamasi dari pemerintah setempat.
Setelah kami mengunjungi Danau Kaolin, kami melanjutkan perjalanan menuju Pantai yang pernah menjadi tempat syuting Laskar pelangi. Di perjalanan kami menikmati suasana jalanan yang sangat indah, hingga kami turun hanya untuk berfoto, hehe.
Dan akhirnya kami pun tiba di Pantai Laskar Pelangi. Pada waktu itu kami sampai jam 2 siang, dan tidak begitu ramai pada saat itu. Kami pun bertemu turis-turis dari berbagai negara, dan kami pun saling bertukar pendapat tentang keindahan belitung.
Waktu itu saya sempat mengobrol dengan turis asal prancis yang ternyata waktu itu sudah menjadi kunjungan kedua kalinya ke belitung. Katanya dulu dia sering pergi ke bali tapi katanya "bali sudah berubah sekarang saya perlu tempat seperti belitung. Pulau yang tidak begitu ramai, untuk menjernihkan pikiran dari pekerjaan saya," ujar turis tersebut.
Di hari terakhir kami di belitung, kami berpikiran untuk menikmati "Private beach" sekali lagi . Kami pun rela pergi di subuh hari untuk ke sana. Sesampainya di sana ternyata tempat yang ingin kami tuju tutup. Kami pun merasa kecewa akan tetapi kami menemukan pantai untuk menikmati sunrise, meski kami tidak tahu apa nama pantainya.
Menurut saya pribadi, Belitung sangat cocok bagi wisatawan yang ingin berdamai dengan masa lalunya atau yang ingin mencari inspirasi. Perjalanan di belitung ini sangat berkesan bagi saya sampai sekarang ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H