Mohon tunggu...
Muhammad Al Fatih
Muhammad Al Fatih Mohon Tunggu... -

Pujian adalah RACUN !!! Hati-hati terhadap pujian yang berlebihan....

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Rekening Jokowi-Jk: Pembelajaran/Pembodohan Politik Nontransaksional!

29 Mei 2014   16:18 Diperbarui: 23 Juni 2015   21:59 1663
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Baru-baru ini baru saja ada calon presiden dan wapres yang membuka rekening untuk sumbangan para relawan pencapresan. Mungkin sekilas terkesan bahwa salah capres ini memosisikan diri sebagai capres paling miskin dll. Sehingga mereka ingin bersatu dengan rakyat, ingin bekerja bareng dengan rakyat dll. Rakyat terkadang memang dengan cara-cara promosi capres seperti ini ampuh. Akan tetapi ada yang janggal ketika melihat bahwa sumbangan yang diberikan maksimal adalah 1Milyar. Apalagi dengan embel-embel nanti rekening akan diumumkan secara terbuka perolehannya berapa dll.

Bagi saya cara-cara seperti di atas sah-sah saja dan boleh-boleh saja namanya juga usaha. Akan tetapi kalau saya boleh usul, mbok ya yang dibuka dan diumumkan itu adalah rekening para capres dan cawapresnya dulu. Bener tidak mereka masih membutuhkan bantuan dari rakyat kayak kita-kita yang justru jauh lebih membutuhkan? Kalau yang dibuka rekening bantuan sih sesuatu yang biasa dibuka ke umum. Akan menjadi hal yang luar biasa jika yang dibuka adalah transaksi rekening sang capres secara terbuka. Jadi nanti rakyat akan tahu bener-bener butuh bantuan tidak mereka? Karena setahu rakyat, para capres masih butuh bantuan dana, tapi mobil para capres dan cawapres bagus-bagus. Bisnis para capres dan cawapres masih menggurita.
Apakah ini merupakan cara pendidikan yang baik dalam perpolitikan? Bahwa ke depan itu para capres kalau mau mencalonkan diri minta sumbangan ke rakyat? Tugas para capres itu menyejahterakan rakyat bukan malah membebani rakyat. Tugas capres itu memberi lebih banyak kepada rakyat bukan minta bantuan duit kepada rakyat?
Buat semua capres berilah contoh yang baik kepada rakyat kita. Kalau capres aja peminta-minta sumbangan apakah nanti ke depan rakyat kita kalau tidak meniru-niru Anda. Jika memang mampunya dan punya modalnya 100 miliar. Jalankan saja yang 100 miliar itu jika pingin mengabdi kepada bangsa.
Slogan kita bilang nontransaksional tapi mengapa kita sendiri mencontohkan untuk transaksional? Slogan transaksional hanya berlaku bagi untuk bagi-bagi kursi, karena mungkin pingin kursi dinikmati sendiri, dipilih kursi-kursi yang empuk untuk sendiri. Tapi giliran pendaaan rakyat yang memang masih harus diperdayakan. Tugas pemimpin memberi kepada rakyat tapi bukan sebaliknya pemimpin meminta-minta kepada rakyat. Jual dulu mobil-mobil Anda, atau rumah Anda untuk biaya capres baru setelah itu sah Anda minta kepada rakyat!

Saatnya pemimpin kita merindukan pemimpin yang berani berdiri di kaki sendiri. Apa yang ada dinikmati. Hari ini kita minta bantuan kepada rakyat tahun depan kita pasti akan merengek-rengek meminta-minta bantuan negara lain.
Akankah sejarah negara yg selalu tergantung bangsa lain tidak akan berubah.

Saatnya kita berubah. Pilih pemimpin yang berani bilang tegak di kaki sendiri.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun