Mohon tunggu...
Fatih Hayatul Azhar
Fatih Hayatul Azhar Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Seorang Mahasiswa yang mengambil jurusan Hubungan Masyarakat. Senang mengisi waktu dengan kegiatan menulis, membaca dan menonton film

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kesurupan Dalam Berbagai Konteks Perspektif

27 September 2023   23:05 Diperbarui: 28 September 2023   03:20 172
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sedangkan menurut perspektif agama, mereka menawarkan pandangan yang berbeda tentang kesurupan. Di beberapa agama, kesurupan dianggap sebagai pengalaman mistik yang membawa individu lebih dekat kepada Tuhan atau realitas spiritual. Ritual-ritual kesurupan sering digunakan untuk menghubungkan diri dengan dunia gaib atau untuk menerima wahyu ilahi. Sebagai contoh, dalam agama Samanisme Siberia, kesurupan oleh roh-roh leluhur dianggap sebagai cara untuk mendapatkan panduan spiritual.

Tetapi, di sebagian besar agama, kesurupan juga dianggap sebagai manifestasi pengaruh negatif atau entitas jahat. Praktik pengusiran setan atau eksorsisme sering digunakan untuk mengusir entitas yang menguasai individu. Kesurupan dalam konteks agama sering kali memicu debat tentang asal-usulnya, apakah berasal dari sumber ilahi atau manifestasi kondisi psikologis yang kompleks.

Dalam teorinya, kesurupan sering kali dijelaskan sebagai manifestasi dari disonansi kognitif atau perasaan ketidakpastian dalam situasi tertentu. Ketika individu merasa tidak dapat mengendalikan atau memahami suatu peristiwa, kesurupan dapat menjadi bentuk pelarian dari kenyataan yang menantang. Teori ini menyoroti peran psikologis dalam fenomena kesurupan, yang mungkin digunakan sebagai alat untuk mengatasi tekanan atau ketidakpastian.

Di aspek kajian kesehatan juga telah membuka ruang diskursus mengebai kesurupan yang juga telah menjadi subjek penelitian yang relevan. Beberapa bentuk kesurupan, seperti kesurupan massal, telah diamati dalam konteks kelompok yang mengalami tekanan sosial atau lingkungan tertentu. Studi ini berusaha untuk memahami faktor-faktor yang berkontribusi terhadap fenomena ini dan dampaknya pada kesejahteraan individu dan masyarakat. Selain itu, mitos hantu juga kerapkali melibatkan entitas gaib atau roh yang memasuki atau mengendalikan tubuh individu, mirip dengan konsep kesurupan.

Dalam banyak mitos hantu, terdapat elemen ketakutan dan kebingungan yang mirip dengan pengalaman individu yang mengalami kesurupan. Pengendalian yang hilang atas tubuh dan tindakan yang dilakukan di luar kendali merupakan tema yang sering muncul dalam kedua konteks ini. Mitos hantu sering kali digunakan untuk menjelaskan tindakan-tindakan yang tidak dapat dijelaskan atau perilaku yang dianggap aneh oleh masyarakat.

Penting pula untuk membedakan antara mitos hantu dan penelitian ilmiah tentang kesurupan. Meskipun ada kesamaan dalam konsep, kajian kesehatan berusaha untuk memberikan pemahaman yang lebih rasional dan empiris tentang fenomena ini, sementara mitos hantu cenderung berkaitan dengan aspek-aspek supernatural dan tak terjelaskan.

Di berbagai perspektif yang berbeda, kesurupan tetap menjadi fenomena yang kompleks dan menarik untuk dipahami. Pendekatan ilmiah, literatur, agama, teori, dan kesehatan memberikan sudut pandang yang beragam terhadap fenomena ini, mengungkapkan bahwa makna kesurupan mungkin lebih dari sekadar perubahan perilaku atau kesadaran. Kesurupan menciptakan jembatan antara alam semesta yang nyata dan yang gaib, antara realitas psikologis dan spiritual. Dalam perjalanan manusia menuju pemahaman yang lebih dalam tentang diri dan alam semesta, fenomena seperti kesurupan tetap menjadi misteri yang mengundang refleksi dan eksplorasi lebih lanjut.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun