12 tahun lamanya, al-mustafa menepi dipulau kecil dan terdampar di kota orfulis. Disana dalam pengasingannya ia mendapatkan banyak sekali hikmah dan karunia yang penuh arti, di masa masa terdampar ini lah ia menemukan hakikat hakikat dari kehidupan, hingga akhirnya ia dijuluki "sang nabi" oleh penduduk orfulis atas bakti dan ajarannya terkait arti dari kehidupan kepada penduduk.
Buku sastra filosofis terkait kehidupan, cinta, bahkan kematian dengan judul "sang nabi" ini menjadi sebuah karya sastra yang mendunia, dengan berbagai makna yang terkandung didalamnya. Tak heran tulisan dari sang maestro, yakni "kahlil gibran" tetap abadi dan hidup dengan prosa prosanya yang seperti tidak ada matinya.
Halaman pertama dimulai dengan keputusan al mustafa yang akhirnya memutuskan untuk pergi setelah 10 tahun mengabdikan diri kepada kota orfulis, namun ia justru merasakan hal yang menjadikan hatinya gelisah ketika akan meninggalkan kota tersebut. Kemudian dari sini pembaca akan terus dibawa mengarungi makna makna dan arti arti dari kehidupan melalui penyampaian kalimat yang eksotik ala sang maestro.
Buku ini merupakan salah satu buku fenomenal dari penyair arab yang lahir di lebanon tersebut, selain bahasanya yang penuh makna buku ini juga mengajarkan tentang makna makna kehidupan melalui perjalanan al mustafa atau sang nabi ini.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI