Mohon tunggu...
Muhammad fatih farhan
Muhammad fatih farhan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Student at muhammadiyah university of yogyakarta

Stop making stupid people famous

Selanjutnya

Tutup

Book

Sang penguasa: ditakuti atau dicintai

20 Januari 2025   01:30 Diperbarui: 20 Januari 2025   00:31 12
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Buku sang penguasa, niccolò machiavelli (propert pribadi)

Apakah lebih baik dicintai daripada ditakuti ?, atau justru lebih baik ditakuti daripada dicintai ?, tentu jika berfikir diluar kotak, maka akan lebih baik dicintai sekaligus ditakuti, namun karena untuk memiliki kedua nya alangkah sulit. Maka akan lebih aman untuk menjadi ditakuti daripada dicintai.

Kutipan paling fenomenal dari karya yang fenomenal berjudul "sang penguasa" dalam terjemahan bahasa indonesia atau lebih fenomenal dengan judul aslinya yakni "il principe". Mahakarya filsafat karangan negarawan terkenal abad pertengahan yakni noccol machiavelli yang juga sering dikecam oleh gereja karena kritikannya, bahkan karena pemikirannya ia banyak dikenal sebagai bapak realisme politik. Buku yang menjadi rujukan dari segala rujukan bagi banyak pemimpin di dunia bahkan hingga melahirkan sebuah pemikiran ekstrimis baru yakni machiavellianisme.

Sesuai dengan judulnya, buku ini menjelaskan terkait peran dan langkah langkah yang harus diambil maupun dihindari untuk melangkah lebih tinggi kearah kursi kekuasaan. Mulai dari prinsip dasar tentang menjaga kepercayaan pasukan, mengelola otonomi wilayah hingga mengelola dukungan dari rakyat. Melalui tulisannya buku ini menjelaskan berbagai faktor kejatuhan hingga kebangkitan suatu pemimpin dengan memaparkan kisah kisah sejarah dan juga kondisi politik kala itu, baik itu dari segi agama (gereja) maupun negara lain. Ia juga menjelaskan tentang larangan larangan yang tidak boleh dilanggar demi menjaga integritasnya kepada rakyat maupun bangsawan, salah satunya yakni jangan mengusik harta benda, karena seseorang akan lebih mudah mengikhlaskan kematian ayah nya dibanding dengan hartanya.

Menurut pribadi, buku ini wajib sih untuk dibaca, terutama anak anak sosial politik  atau yang memiliki interest dalam pemerintahan. Sekedar jadi refrensi untuk based statement ataupun basic legal pengaplikasian dari apa yang di orientasikan buku satu ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun