Mohon tunggu...
Nur Fatihah
Nur Fatihah Mohon Tunggu... Seniman - mahasiswa

-

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Program Modul Nusantara PMM2 Memberi Kesan Menarik dalam mengenal Kebudayaan Sejarah Majapahit

25 Oktober 2022   23:32 Diperbarui: 6 Juni 2023   21:11 480
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) Batch 2 yang di selenggarakan oleh Bapak Nadiem Anwar Makarim dari Kementerian Pendidikan dan Budaya melalui trobosan baru di dunia pendidikan sangat memberikan kesan yang menarik bagi dunia pendidikan mahasiswa sekarang ini. 

Salah satu program yang diberikan dalam Pertukaran Mahasiswa Merdeka yaitu terdapat mata kuliah Modul Nusantara yang didalamnya berjumlah 4 sks. Mata Kuliah inilah membentuk mahasiswa harus berinteraksi terhadap sekitarnya baik dari budaya, ras, agama, maupun etnis yang ada di Indonesia. 

Kegiatan yang di lakukan didalam modul nusantara ini salah satunya yitu mengenal budaya yang ada di daerah mahasiswa datangi. Sebagai mahasiswa PMM yang mendatangi daerah Pulau Jawa, yaitu Surabaya, Jawa Timur, Tidak lengkap rasanya jika tidak berkunjung ke daerah situs warisan budaya sejarah yang ada di sekitarnya terutama jika sudah berada di daerah Jawa, sebagai yang kita ketahui Pulau Jawa merupakan salah satu tempat pecetak sejarah dari kerajaan- kerajaan terbesar di Indonesia.

 Didalam tim PMM 2 ini sebagai Mahasiswa Hukum yang mengambil Kampus Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur (UPNVJT ) kami juga akhirnya mengunjungi Kampung Desa Wisata Majapahit Bejijong Kecamatan Trowulan Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur. Kampung inilah juga merupakan daerah tempat letak nya Kerajaan Majapahit berdiri dahulunya.  

Kegiatan awal kami dimulai dengan berkumpul bersama didepan kampus UPNV Jatim Fakultas Hukum untuk pergi bersama menaiki bus menuju Mojokerto, perjalanan kami dihabiskan selama kurang lebih satu jam dengan pemandangan yang asri dan sejuk. 

Sepanjang perjalanan suguhan hamparan sawah yang memanjang beserta para petani melakukan penggemburan tanah di sawah milik mereka sangat menyejukkan hati dan pikiran dari kehidupan kota yang penuh dengan polusi serta hiruk pikuk kendaraan. 

Tak lama setelah melewati semuanya, sampailah kami di desa wisata terbut. Kemudian kedatangan kami disambut oleh beberapa tetua adat Desa Wisata Bejijong, dimulai dari sini kami diajak untuk menaiki kereta wisata seperti bentuk kereta odong- odong yang bergerak dari pusat awal kemudian tempat yang dikunjungi pertama kali yaitu tempat dimana Raden Wijaya di makamkan beserta makam para selir dan sapu jagad Kerajaan Majapahit. 

Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi

Desain untuk sebuah makam tetua pendiri kerajaan tersebut sangat lah tidak semewah yang ada di dalam pemikiran awal nya.  Kegiatan berganti dengan melanjutkan perjalanan ke tempat pembuatan kerajinan tangan perunggu yaitu kerajinan barang sebagai salah satu mata pencaharian yang di tekuni oleh masyarakat Desa Bejijong. 

Proses yang diperlihatkan juga sanga detail salah satu nya kami melihat bagaimana proses perunggu tersebut di panaskan menggunakan tanah lalu di bentuk sesuai pesanan yang diinginkan. 

Setelah melihat-lihat kerajinan yang telah dibuat serta bagaimana cara membuat kerajinan tersebut kami melanjutkan kegiatan ini dengan pergi berjunjung ke tempat wisata Maha Vihara Mojopahit yaitu patung Sleeeping Buddha Gautama. 

Dengan ukurang panjang 22 meter, lebar 6 meter, serta tinggi 4,5 meter menjadikan patung ini merupakan salah satu patung Buddha terbesar di Indonesia. 

Maupun salah satu dari tiga patung besar di dunia. Ini memberikan kesan yang membanggakan bagi kami dengan melihat sangat jelas patung terbesar tersebut berada.

Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi

Setelah makan siang kami melanjutkan perjalanan menuju Candi Brahu yang merupakan salah satu tempat pusat nya daerah kekuasaan Kerajaan Majapahit. 

Candi ini memiliki bentuk yanng sangat menjulang tinggi dengan bata berwarna oren menyala di siang hari sebagai bentuk nya membuat candi ini dapat terlihat dari jarak pandang yang jauh. 

Dengan didirikan pada abad 15 SM candi ini dibuat agar memberikan temat pembakaran terakhir raja-raja sebagai bentuk tempat terakhir, meskipun tidak ada bukti abu ataupun penelitian yang mendapatkan abu mayat dari dalam bilik candi tersebut. 

Setelah mengunjungi candi tersebut, kami bergerak untuk mendatangi Museum Mapahit pada sore hari nya. Disana kami semua diperkenalkan asal usul mengapa Kerajaan Majapahit berdiri dan di temukan di daerah Trowulan, Mojekerto tersebut. Hingga pada saat ini para peneliti masih mencari keberadaan singgasana utama kerajaan wilayah Majapahit lainnya untuk di teliti kembali. 

Pertanyaan demi pertanyaan tentangrasa  penasaran kami di jawab satu persatu oleh kepala tour guide Museum Majapahit tersebut. Yang Kemudian kami pun di ajak berkeliling untuk melihat dari berbagai situs peninggalan kerajaan Majapahit yang terdiri dari berbagai bentuk seperti perabotan rumah tangga, ada pun barang peninggalan seperti peralatan patung- patung ukiran juga terlihat jelas disana. Dibagian sisi kiri pintu masuk dilihatkan jelas juga bagaimana agama islam maupun agama Hindu masuk kedalam Pulau Jawa pada saat itu.

Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi

Pada sore hari ditengah hujan yang sangat lebat kami juga mendatangi wilayah hasil penelitian arkeolog yaitu penemuan Candi Tikus dan berbagai situs penemuan terbaru lainnya. 

Setelah berbincang- bincang dan juga berfoto bersama, kami melanjutkan kembali perjalanan kearah Candi Bajangratu sebagai salah satu tempat untuk mengakhiri petualangan kami selama sehari di Kampung Wisata Bejijong. 

Setelah menyelesaikan peta perjalanan karyawisata dan pengenalan sejarah, akhirnya kami diantar kembali ke tempat asal basecamp yang ada di tempat awal permulaan kegiatan kami. 

Rasa menyenangkan mengetahui tempat tersebut menghasilkan rasa yang sangat mengagumkan bagi kami sebagai mahasiswa luar Pulau Jawa adalah salah satu pengalaman yang sangat berharga dengan melihat tempat-tempat sejarah terdahulu tentang Kerajaan di Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun