Mohon tunggu...
Fatih Abdul Aziz
Fatih Abdul Aziz Mohon Tunggu... Guru - Guru

Aku berlindung dibalik rinai yang mulai jatuh menimpa senja

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Terima Kasih

2 Oktober 2016   17:06 Diperbarui: 2 Oktober 2016   17:10 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Ya Rabb terima kasih masih diberi kesempatan patah hati

Aku mengerti, seseorang masih tercantum di lauful mahfudz

Karena dia bukan nama terindah yang Engkau ukir

Kesalahan terbesar, terlalu berani mencintainya

Berdiri dengan sebelah hati, itu luar biasa

Aku bersyukur,

Masih kau perkenankan daku sendiri

Merawat hati yang sedang terluka

Aku malu ya Rabb,

Karena kuasaMu, cintaku padanya harus padam

Sedang aku tahu Engkau merindui sujudku

Mengkin juga, cinta suci bukan untuknya

Padam bukan berarti mati

Suatu hari akan ku kobarkan hati ini

Akan daku cari nama istimewa itu

Maafkan daku yang terlalu lama

Berselingkuh dengan cinta dunia

Doa penutupku,

Bahagiakan dia dengan cinta yang agung

Bersama kekasihnya, abadikan dia dalam lindunganMU

Rintik Hujan,

J1 - 16-36

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun