Mohon tunggu...
Fatih Rafsanjani
Fatih Rafsanjani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya seorang mahasiswi di salah satu universitas negeri di Surakarta. Hobi saya memaca, menulis, dan bermusik.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pendidikan Multikultural dan Sekolah Penggerak: Sebuah Perspektif Wujudkan Pelajar Pancasilais

10 Juni 2022   11:06 Diperbarui: 10 Juni 2022   11:15 356
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tulisan ini berupaya menawarkan solusi guna mewujudkan pelajar yang Pancasilais dalam implementasi kurikulum sekolah penggerak. Sebagaimana telah dipaparkan di atas, bahwa program sekolah penggerak memiliki tujuan untuk menumbuhkan siswa yang berwawasan Pancasila. Berbagai upaya perlu dilakukan sekolah penggerak dalam mewujudkan pelajar Pancasilais. Mengingat kita hidup di tengah-tengah masyarakat yang beragam, sekolah penggerak dituntut sedini mungkin memberi pemahaman multikulturalisme melalui pendidikan multikultural. Secara sederhana guru sebagai guru penggerak dapat mengenalkan arti penting kemajemukan dan bagaimana menyikapinya dalam kehidupan bermasyarakat. Tentu dalam hal ini harus tetap berpedoman dengan nilai-nilai Pancasila, mengingat Pancasila sebagai dasar dan pedoman hidup berbangsa dan bernegara. Disamping itu, pemahaman multikulturalisme juga dapat direpresentasikan dalam sebuah mata pelajaran yang berdiri sendiri maupun menjadi sub bagian dari mata pelajaran tertentu yang sesuai. Oleh sebab itu, untuk mencapai tujuan sekolah penggerak dalam mewujudkan pelajar Pancasilais di tengah kemajemukan diperlukan modal sumber daya manusia yang baik (guru & kepala sekolah), karena modal yang baik akan menghasilkan hasil yang baik pula.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun