Mohon tunggu...
Fath Wiladisastra
Fath Wiladisastra Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Universitas Majalengka

Pelajar sepanjang hayat

Selanjutnya

Tutup

Politik

Palestina Membutuhkan Tentara Bukan Hanya Seruan

9 September 2024   15:33 Diperbarui: 9 September 2024   15:33 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Derita dalam gencatan senjata, terus-menerus menghujani saudara kita di Palestina. Ribuan air mata hingga tergantikan oleh kucuran darah para syuhadapun tak mengubah suasana. Berita demi berita tayang diseluruh dunia, kemalangan nampak jelas dilayar maya. Sungguh hal ini mengiris sanubari kita, tiada daya dan upaya hanya bisa berserah diri saja. Ribuan do'a terus terucap, seruan boikot terus dikumandangkan. Tetapi, apalah daya kami hanya warga sipil semata.

Seruan hentikan genosida di palestina tanpa pengiriman pasukan/tentara adalah pencitraan belaka. Hingga saat ini terbukti Seruan tak mampu menghentikan serangan Zionis, bahkan seruan lembaga internasiona, maupun pejabat/ penguasa negeri muslim.

Meraka butuh pasukan, umat Islam harus bersatu melawan kedzoliman. Para penguasa turunkan pasukan terbaik kalian, bukan hanya gemboran bela sungkawa yang terus saja kalian dengungkan. Kerahkan tentara terbaik kalian, karena itu yang Palestina butuhkan. 

Ayo negri muslim bangun dari peraduan, masalah kita sudah terlampau rumit, kita butuh persatuan. Islam membangun kekuatan ukhuwah atas dasar akidah. Negara berperan penting dalam menanamkan sikap umat terhadap saudara sesama muslim, terlebih yang dijajah seperti palestina.   

Islam juga membina setiap rakyat akan kesadaran politik Islam. Juga akan kewajiban melakukan dakwah dan jihad dengan pendidikan islam dalam Khilafah, setiap muslim akan selalu menyeru kepada kebenaran, melalui berbagai mekanisme. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun