Mohon tunggu...
Fathuzahroh
Fathuzahroh Mohon Tunggu... Buruh - EXIM Staff

Solo traveler, bibliophile, tertarik dalam isu lingkungan dan keadilan gender, serta berminat dalam kajian dimensi sosial teknologi, pembaca sastra.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Munir: Martir Demokrasi

7 Maret 2019   16:26 Diperbarui: 7 Maret 2019   17:59 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi @wetanabang

Kau seorang martir

Sebuah tumbal demokrasi yang getir

Elegi kesunyian dalam nurani kemanusiaan

Sepeninggal dirimu lahirlah anak-anak ideologis mu

yang menyadari bahwa kapanpun ia bisa mati tanpa tau apa-apa

bukan, bukan kuasa Tuhan 

ia adalah kuasa manusia yang tak takut pada Tuhan

Ya, aku mendengarnya bahwa kau akan tetap ada dan berlipat ganda

Kau tak pernah meminta gelar penghormatan sebuah pahlawan

Namun memang tak ada yang hendak memberikan padamu demikian

Sebab pahlawan hanya ada dalam ingatan untuk di kenang

Sedangkan kau, tetap ada dan berlipat ganda.


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun