Mohon tunggu...
Fathurrachman Zuhdi
Fathurrachman Zuhdi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi || Media Enthusiast

Senang berdiskusi dan berbicara tentang media dan dunia kreatif.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Jangan Salah! Ini Cara Charge HP yang Benar

30 Juni 2021   15:13 Diperbarui: 1 Juli 2021   13:27 1561
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

“Cara nge-charge HP yang benar itu kayak gimana sih?”

“Kok, kayaknya, baterai HP ku cepat banget habisnya. Padahal kapasitas ruang dayanya terbilang besar,”

Sebagai pengguna ponsel pintar, kebanyakan dari kita pasti bertanya, tentang cara mengisi daya baterai yang benar. Hal ini tidak lain dan tidak bukan, difaktori dari banyaknya ditemukan kasus kerusakan ponsel akibat baterai yang tidak berfungsi dengan baik.

Lalu bagaimana cara pencegahan agar baterai HP tidak cepat rusak?

Ketika Baru Pertama Kali Beli HP

Pada saat pertama kali membeli ponsel pintar, kita pasti mendapatkan unit yang tidak seratus persen baterainya terisi. Kasusnya bermacam-macam, ada yang isinya hanya 30%, ada yang 50%, dan beragam kasus yang ditemukan.

Banyak dari kita pernah mendengar atau bahkan sudah menganut sebuah “kepercayaan” bahwa ketika baru pertama kali membeli sebuah smartphone, hal yang kita lakukan terhadap baterai yang tidak terisi penuh tersebut adalah tetap memakai ponselnya hingga baterainya habis total atau 0%.

Namun, seiring berkembangnya teknologi, khususnya ponsel pintar, kepercayaan tersebut tampaknya sudah tidak berlaku lagi saat ini.

Dilansir dari penjelasan di kanal Youtube bernama Jagat Review di dalam videonya yang diunggah pada tahun 2020 yang berjudul Mengisi Ulang (Charging) Baterai Smartphone dengan Baik dan Benar, ia mengatakan bahwa baiknya baterai untuk langsung diisi.

“Ini sudah tahun 2020, ya. Video ini dibuat tahun 2020 awal. Jadi sebetulnya, handphone kalau baru dibeli, yang baik sih di-charge aja dulu sampai penuh, ya. (Sudah) penuh? Pakai. Bukan dipakai 8 jam, bukan 10 jam, gak ada masalah, charge aja sampai penuh, terus pakai. Biasa, gitu aja,” ungkapnya dalam video tersebut.

Di videonya, ia juga menjelaskan bahwa kita tidak perlu takut harus memikirkan berapa lama waktu pengisian atau segala macamnya. Kita hanya tinggal mengisi hingga baterai terisi penuh dengan tujuan agar kita bisa dapat langsung menikmati ponsel yang baru kita beli tadi.

Bagi kita semua yang baru membeli sebuah ponsel pintar yang baterainya tidak terisi penuh, dianjurkan untuk langsung mengisi saja baterai ponselnya tanpa harus menunggu atau memakainya dulu hingga baterai tersebut habis 0%. Kita dapat melakukan pengecasan kapanpun, baik itu ketika masih berisi 50% hingga 40% atau sudah sisa 20%. Namun, lebih dianjurkan untuk langsung mengisinya hingga penuh.

Hal ini bertujuan agar kita langsung memakainya sekaligus memastikan apakah unit, adptor, dan kabelnya berjalan dengan normal dan baik-baik saja pada saat proses pengisian.

hops.id
hops.id

Penjelasan Tentang Baterai dan Adaptornya

Baterai merupakan salah satu komponen penting yang ada di dalam ponsel. Tanpa baterai, ponsel yang kita miliki tidak dapat bisa dinyalakan. Baterai sebagai komponen pendukung hidupnya ponsel dalam menunjang segala aktivitas yang ada di dalamnya.

Tidak hanya ponsel yang memiliki keragaman dalam dunia teknologi. Baterai pun juga memilikinya. Khususnya dari segi ruang kapasitas, baterai memiliki berbagai jenis kapasitas, seperti ada yang kapasitasnya sebesar 4000 mAh, 5000 mAh, bahkan 7000 mAh pun sudah ada sekarang.

Sama halnya dengan adaptor untuk pengisian baterainya. Masing-masing merek memiliki strateginya sendiri dalam memberikan adaptor khusus ponsel yang mereka jual. Di zaman sekarang ini, kita pasti sudah sangat sering mendengar istilah pengisisan cepat atau fast charging.

Ada merek yang memberikan adaptor dengan daya pengisian normal yaitu 5V (Volt) 2A (Ampere) atau sama dengan 10 Watt jika dikonversikan ke dalam satuan daya. Ada juga merek yang memberikan adaptor dengan daya pengisian 9V 2A atau 18 Watt, yang biasa kita kenal dengan istilah pengisian cepat. Adaptor sudah dapat dikatakan dapat melakukan pengisian cepat apabila sudah diatas normalnya yaitu 10 Watt.

Adaptor yang mendukung pengisian cepat menjadi keunggulan tersendiri bagi tiap brand untuk memamerkan produk mereka. Bahkan, bisa dikatakan, semua produk ponsel yang keluar hari ini, adaptornya rata-rata sudah mendukung pengisian cepat.

Selain baterai dan adaptor, kita juga pasti mendapatkan kabel untuk menghubungkan adaptor dengan ponsel. Kabel pun pada saat ini memiliki beragam jenisnya, dalam hal ini yaitu pada bagian colokannya. Ada yang tipe colokannya itu masih standar yaitu Tipe Micro B, ataupun yang sudah Tipe C.

Apa bedanya? Sepengetahuan saya, colokan tipe c sudah diyakini dapat mendukung pengisian cepat dan diyakini sudah berorientasi pada masa depan. Sedangkan, colokan tipe b adalah kebalikannya dan dinilai sebagai colokan yang lawas.

Meskipun begitu, bukan berarti colokan tipe b tidak bisa mengisi daya baterai ponsel dengan cepat. Ada beberapa kasus ditemui bahwa pengisian baterai dengan menggunakan tipe b masih tergolong cepat, seperti di bawah 3 jam atau di antara 1 sampai 2 jam waktu pengisian.

Tips Mengisi Baterai

Sebagian dari kita pasti pernah bertanya, “Kapan sih waktu yang pas buat nge-charge hp?”

Sangat wajar jika kita bertanya seperti itu karena kita semua pasti menginginkan yang terbaik bagi kesehatan baterai ponsel kita masing-masing.

Dilansir dari kanal Jagat Review di dalam video yang sama, dikatakan bahwa selama ponsel yang kita gunakan adalah ponsel modern maka waktu pengisian baterai bukan menjadi persoalan, alias bisa kapan saja.

“Untuk smarthphone modern, bebas (kapan saja),” ucapnya dalam video tersebut.

Namun, banyak dari kita sudah biasa mengira bahwa kalau baterai ponsel diisi ketika sudah mati atau sudah 0%, bisa merusak baterai tersebut. Dalam videonya, Jagat Review menjelaskan dengan baik bahwa ketika ponsel mati karena indikator baterai sudah 0% bukan berarti baterai benar-benar kosong.

Pada saat indikatornya 0%, biasanya ponsel sudah mati terlebih dahulu. Jadi sudah sistem dari hp-nya yang mematikan ponsel sebelum baterai 0%. Bahkan, dalam kondisi 0% pun, belum tentu kondisi baterai benar-benar dalam keadaan nol.

Benar adanya jika baterai 0% maka lithium yang ada di baterai akan bermasalah. Namun, smartphone tidak akan membuat baterainya sampai benar-benar 0%. Kesimpulannya, kita dapat mengisi baterai ponsel kapanpun kita mau. Begitu juga ketika baterai masih dalam indikator 80%, tidak bermasalah jika kamu isi.

Baterai akan jadi bermasalah jika dalam proses pengisian, ponsel menjadi panas. Itu bisa bermasalah dan membuat baterai menjadi tidak sehat.

Solusinya adalah dengan mematikan layar ketika ponsel sedang diisi dan taruh ponsel di tempat dingin atau adem.

Semoga kita semua dapat merawat baterai ponsel kita dengan sebaik-baiknya dengan melakukan proses pengisian dengan benar.

SUMBER

Jagat Review: youtu.be

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun