Cuaca ketika hujan juga dapat memengaruhi nutrsi yang ada di dalam air Hidroponik. Jadi penyerapan tumbuhan bisa tidak maksimal karena ada kemungkinan tercampur dengan air hujan sehingga kandungan nutrisi bisa berkurang. Maka bisa diatasi dengan pemberian atap agar air hujan tidak bercampur dengan Hidroponik.
“Pengecekan sih sebenarnya bisa dilakukan setiap hari ya, tetapi gak maksimal. Tergantung cuaca aja, kalau cuaca terlalu terik cairan dan nutrisi akan cepat terserap sehingga akan lebih tinggi kandungan nutrisinya, begitu juga sebaliknya. Jadi, sebenarnya lebih ke menstabilkan kandungan nutrisi, bisa dengan memakai atap transparan agar tanaman bisa tetap segar, tutur Pak Adi.
“Kalau untuk tanaman-tanaman tertentu ada yang membutuhkan secara maksimal. Biasanya itu tanaman-tanaman buah ya, seperti tomat, cabe, terkena cahaya matahari itu bagus. Namun, untuk sayur-sayur tertentu itu gak boleh maksimal pengenaan cahayanya,” jelas Pak Adi.
Selanjutnya terkait penjagaan hama. Beliau menjelaskan bahwa jangan sampai ada hama, terutama hama putih yang biasanya terdapat di bagian bawah atau balik daun dan hama belalang. Penyemprotan pestisida nabati bisa dilakukan rutin dua kali sehari, atau tiga kali dalam seminggu. Jamur pun juga memengaruhi pertumbuhan tanaman, biasanya jika cuaca sedang hujan atau lembab sehingga memang perlu pengawasan.
Lalu adapun salah satu kekurangan dari metode Hidroponik menurut Pak Adi yaitu pada alat yang cenderung mengeluarkan biaya lebih. Pembelian alat-alat dan pembayaran arus listrik menjadi faktor kekurangan dari metode bercocok tanam ini.
“Lebih mahal pada alat karena kita mesti menyiapkan modul Hidroponik tersebut dari, menyiapkan instalasinya seperti paralon, pembelian nutrisi, lalu pompa dan penggunaan listrik untuk mengalirkan air secara terus menerus,” ungkap Pak Adi.
Namun, jika dilihat dari keuntungannya yaitu dari efesiensi waktu dalam kecepatan hasil panen, nutrisi cukup terjaga, dan alat-alat yang disebutkan terbilang awet atau jangka yang panjang dalam penggunaannya sehingga tidak perlu mengeluarkan uang lagi untuk membeli peralatannya. Terlebih lagi, penghematan juga bisa dilakukan dengan menggunakan sistem wick sehingga tidak perlu membutuhkan listrik untuk memompa air. Pemanfaatan lahan yang tidak begitu besar juga menjadi poin plus dalam metode ini, karena tidak perlu memerlukan lahan besar untuk melakukannya.
Metode ini pun juga tidak bergantung dengan cuaca karena kegiatan menanam pun bisa dilakukan di dalam rumah dengan penggunaan lampu UV sebagai pengganti dari sinar matahari.