Mohon tunggu...
Fathurrozak Jek
Fathurrozak Jek Mohon Tunggu... Mahasiswa -

Jek: A cup of rebellion | Passionate on journalism | Enjoy art, drama, books | Prefer to KOP-SID | Huge reader-Jolly write | Gigantic Banana.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Inilah Bioskop-bioskop Alternatif di Jakarta

18 Maret 2016   20:13 Diperbarui: 19 Maret 2016   16:27 355
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Ilustrasi bioskop melalui foto yang saya ambil di Jakarta Biennale 2015"][/caption]Selamat bulan film nasional! Selagi Maret belum usai, tidak ada salahnya bagi kita menikmati film-film dalam negeri. Ke mana kita bisa menonton film-film dalam negeri di bulan film nasional ini?

Bagi yang tinggal di Jakarta, ada beberapa tempat pemutaran alternatif yang sudah pasti menyajikan daftar putar film karya anak negeri, sebagai perayaan bulan film nasional. Nah, di mana saja tempat tersebut? Berikut adalah rekomendasi versi saya.

1.      Kineforum

[caption caption="sumber foto: kineforum.org"]

[/caption]Berkonsep bioskop mini, Kineforum merupakan persembahan XXI, yang dikelola Dewan Kesenian Jakarta (DKJ), dengan bantuan para sukarelawan. Dengan kapasitas sekitar 45 kursi, Kineforum di bulan Maret ini sudah memulai program pemutarannya dengan pemutaran film-film karya anak bangsa, salah satunya program fokus Riri Riza. Dalam sehari, biasanya diputar sebanyak tiga film dengan judul berbeda, yakni siang (14.00), sore (17.00), dan malam (19.00).

Setiap pemutaran, dikenakan donasi Rp 15 ribu. Film-film yang diputar, terdapat variasi dari berbagai tahun produksi dan sutradara. Di luar program bulan film nasional, Kineforum juga tetap memutarkan film-film dari berbagai penjuru dunia dan Nusantara. Tak jarang, pemutaran juga tidak dikenakan donasi atau gratis.

Berlokasi di belakang Galeri Cipta III kompleks Taman Ismail Marzuki (TIM), Cikini, Jakarta Pusat, Anda yang ingin menghabiskan waktu menonton dengan pilihan film alternatif yang tidak diputar di bioskop, bisa menuju ke sana melalui akses comuter line turun di stasiun Cikini, lalu naik Metro Mini jurusan Senen-Manggarai turun di depan TIM. Namun, saya sarankan, karena biasanya menunggu Metro Mini lama, lebih baik Anda memilih bajaj atau ojek dengan kisaran ongkos Rp 15 ribu- Rp 20 ribu. Anda bisa mengikuti informasi program penanyangan Kineforum melalui akun twitter @kineforumdkj dan instagram @kineforumdkj.

2.      Kinosaurus

[caption caption="sumber foto: manual.co.id"]

[/caption]Jika Kineforum berkonsep bioskop mini, Kinosaurus berkonsep "bioskop rumahan". Kita diperkenankan bersantai ria sembari menonton film. Dengan tersedianya coffee shop, kita bisa memesan secangkir kopi untuk menemani menonton. Kursi yang tersedia pun tidak seperti yang ada di Kineforum atau bioskop pada umumnya, melainkan kursi santai, bantal empuk, bahkan meja. Jadi, Anda serasa berada di kamar rumah. Bebas meluruskan kaki apabila pegal, asal tidak mengganggu penonton lain.

Biasanya,  Kinosaurus mematok tiket per penayangan, Rp 50 ribu, dan Anda akan mendapat semacam kartu yang berisi sepuluh kolom. Artinya, jika sudah menonton hingga 10 kali, gratis nonton sekali, begitulah informasi yang saya dapat dari bagian reservasi sewaktu menonton di Kinosaurus. Namun, di bulan film nasional ini, ada beberapa pemutaran film dalam negeri yang gratis. Kinosaurus biasanya memulai pemutaran pukul 19.00.

Terletak di belakang toko buku Aksara, Kemang, Jakarta Selatan, akses bisa menggunakan ojek daring, atau taksi karena tidak ada angkutan umum. Anda bisa mengikuti informasi program penayangan melalui akun instagram @kinosaurus

3.      Paviliun 28

[caption caption="sumber foto: manual.co.id"]

[/caption]Tak hanya bisa minum, sembari menunggu waktu dimulainya pemutaran film, Anda bisa isi perut terlebih dahulu. Mengusung konsep "kulinari sinema", Paviiun 28 menggabungkan tempat makan sekaligus tempat nonton film.

Hampir sama dengan Kineforum, ruang pemutaran berkonsep bioskop mini. Berlokasi di Jalan  Petogogan1 nomor 25, Jakarta Selatan. Tak hanya makan dan nonton, Paviliun 28 juga memiliki program "Jazz Night", silakan melacak program-programnya melalui akun instagram @paviliun_28.

4.      Galeri Indonesia Kaya

[caption caption="sumber foto: indonesiakaya.com"]

[/caption]Galeri Indonesia Kaya (GIK), persembahan Djarum Foundation Bakti Budaya, tidak sekadar menyajikan seni pertunjukan, namun pemutaran film juga sering dilakukan. Seperti yang pernah berlangsung, program Bioskop Bisik, sebuah wadah bagi penyandang tunanetra dalam menikmati film.

Berlokasi di lantai 8 Mal Grand Indonesia, Thamrin, Jakarta Pusat, akses cukup mudah, Anda bisa menggunakan moda transportasi Transjakarta, apabila dari arah Harmoni, Anda bisa turun di Sarinah, lalu menunggu bus City Tour, dan turun di Bundaran HI. Kalau Anda ingin lebih sehat dan berkeringat, bisa dengan melanjutkan jalan kaki dari Halte Sarinah menuju Grand Indonesia. Silakan tanya mengenai program yang sedang berlangsung melalui akun twitter @indonesiakaya.

Anda punya rekomendasi tempat menonton favorit, untuk menghabiskan sisa waktu di bulan film nasional? Silakan tambahkan dikolom komentar. Selamat bulan film nasional, mari menonton film.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun