Mohon tunggu...
Fathurrizqi Maulana
Fathurrizqi Maulana Mohon Tunggu... Aktor - Seorang penyanyi

lahir di serang banten beragama islam rajin menabung dan tidak sombong suka bernyanyi dan melukis

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Tunggu Aku di Syurga

13 Januari 2022   14:14 Diperbarui: 13 Januari 2022   14:19 160
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

  Tunggu Aku Di Syurga 




Karya: Fathurrizqi Maulana

Tak Pernah Ter Bayangkan

Ketika Kau Berpamitan Untuk Pergi

Seperti Leluconmu Hari- Hari

Yang Ku Anggap Hanya Mimpi

Aku Yang Sedang Merindu

Senyum Dan Tawamu

Ku Tatap Langit Dan Mengangkat Tangan Ku

Berharap Kau Tersenyum Padaku

Hati Yang Terbuyur Dalam Sepi

Menanti Namun Entah Kapan Kita Bertemu Kembali

Tertawa Dan Bercanda Lagi

Yang Menghiasi Ku Dalam Hari- Hari

Ketika Mata Tak Mampu Melihat

Tangan Tak Bisa Berjabat

Jari Pun Tak Menggenggam Erat

Tapi Hati Akan Selalu Terpikat

Ku Taburi Bunga Melati

Di Atas Tanah Kusir Yang Harum

Dan Ku Sirami Batu Nissan Yang Berkilap

Berdoa Dan Kupasrahkan Kepada Tuhan

Agar Kau Menikmati Hidangan Dan Tempat Yang Nyaman

Akan Ku Simpan Segala Kenangan

Dan Aku Ceritakan Dalam Tulisan

Semoga Kau Bahagia Di Sana

Hallo Nama Saya Fathurrizqi Maulana Lahir24 September 2002  Tinggal Di Serang --Banten Yang Sekarang Menjadi Mahasiswa Di Universitas Islam Sultan Agung, Saya Yang Memiliki Hobi Bernyayi Dan Suka Iseng-Iseng Membuat Lagu  Ingin Mencoba Menyalurkan Bakat Saya Lewat Menyusun Kata Kata / Ungkapan Tentang Perpisahan Yang Semoga Karya Saya Bisa Di Terima Oleh Aemua Orang Dan Saya Minta Maaf Atas Segala Kekuranganya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun