Hal yang selalu ana pertanyakan di dalam benak, mengapa kita hanya mengingat beliau ketika beliau sudah tiada? mengapa hal-hal yang berkaitan dengan perjuangan beliau booming ketika beliau telah mengahadap kepada Sang Pencipta? kemana suara dan support kita ketika masa-masa perjuangan beliau ketika didalam penjara? ketika beliau merasakan pahit dan sakitnya menderita hanya untuk menolak pergerakan kaum dzalim terhadap agama Allah, agama yang menjadi pondasi hidup nya.
Itulah yang di namakan oleh Globalisasi media. Jika di tinjau dari sisi istilahi, Makna Globalisasi telah menyimpang dari kata harfiahnya, yaitu global dan berpaling ke arah Barat. Mengapa demikian? hal itu terjadi karena pada zaman sekarang media di kuasai oleh negara-negara yang memiliki hegemoni besar dalam sistem pemerintahan dunia.Â
Dengan kata lain, Globalisasi telah di pegang atau lebih tepatnya under control Barat dan negara-negara persekutuan nya. Media tidak akan pernah mengangkat berita secara universal jikalau peristiwa tersebut berkelanjutan. Sebagai contoh, serangan Israel ke Palestina, hal ini berkelanjutan dan akan terus berlanjut dalam skala waktu yang panjang membuat media akhirnya memalingkan topik dunia ke hal-hal yang lebih menarik dan terkini. Dan apakah yang kalian ketahui tantang kondisi muslim Uyghur pada hari ini, jam ini, detik ini? pasti pribadi kita sendiri tidak memiliki informasi tantang apa yang terjadi terhadap saudara muslim kita disana.Â
Akan tetapi, pasti mayoritas kita tahu siapa yang memenangkan laga copa amerika dan Euro pada malam tadi, siapa pemain bola yang akan di transfer pada musim panas ini, apa fashion keluaran terbaru yang akan di rilis. mengapa hal tersebut bias di ketahui banyak orang? itu karena hal yag telah kita bahas sebelumnya, hegemoni media.
Hal-hal seperti diatas merupakan upaya barat memalingkan pusat perhatian masyarakat dunia terhadap perilaku lalim kaum dari pihak oposisi. Kemudian, apakah semua itu hanya akan berjalan sepihak? dan media akan terus di bawah pengausaan barat? dan banyak orang yang memperjuangkan islam tersiksa di luar sana karena informasi tentang mereka tidak sampai ke masyrakat muslim dunia lainnya. Hal tersebut bisa di atasi dengan pengembangan diri setiap individual dari kita.Â
Terutama mahasiswa yang masih mempunyai semangat akan memecahkan hal-hal yang di anggap sepihak. Dunia pasti membutuhkan aspirasi kita walaupun hanya sedikit dan kecil, informasi sekecil apapun akan berguna maupun dalam bentuk referensi riset ataupun hanya sekedar bahan bacaan saja.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H