Mohon tunggu...
Fathur Rahman
Fathur Rahman Mohon Tunggu... Administrasi - Mahasiswa

nicetry

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Langit Nusantara Memerah: Peristiwa di Balik Proklamasi Kemerdekaan Indonesia

1 Juli 2024   08:15 Diperbarui: 1 Juli 2024   08:29 9
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kala itu saat Suasana di Jalan Pegangsaan Timur 56 tampak ramai dan penuh dengan ketegangan. Di rumah Laksamana Tadashi Maeda, para pemuda revolusioner berkumpul, berdiskusi dengan penuh semangat. pasca Pemberitaan jatuhnya bom di Hiroshima dan Nagasaki 

Di dalam rumah, suasana penuh dengan perdebatan. Ada dua kelompok yang berbeda pendapat: kelompok yang ingin memproklamasikan kemerdekaan secepatnya  mereka Mayoritas  merupakan kawula muda  yang memiliki semangat Membara dan  kelompok yang ingin menunggu persetujuan dari Jepang.

Sutan Sjahrir, seorang pemuda revolusioner, memimpin kelompok yang ingin segera memproklamasikan kemerdekaan. Ia yakin bahwa Indonesia harus segera merdeka sebelum Jepang menyerah kepada Sekutu. Di sisi lain, Achmad Soebardjo, seorang diplomat ulung, memimpin kelompok yang ingin menunggu persetujuan dari Jepang. Ia khawatir bahwa proklamasi kemerdekaan tanpa persetujuan Jepang akan memicu pertumpahan darah.

Di tengah perdebatan yang panas, Soekarno dan Mohammad Hatta, dua pemimpin nasional Indonesia, tiba di rumah Laksamana Maeda. Keduanya baru saja diculik oleh para pemuda revolusioner dari Rengasdengklok, Karawang, untuk menghindari pengaruh Jepang.

Setelah berdiskusi panjang dan penuh pertimbangan, Soekarno dan Hatta akhirnya menyetujui untuk memproklamasikan kemerdekaan Indonesia pada hari itu juga. Mereka meyakinkan para pemuda bahwa Jepang tidak akan lagi menghalangi kemerdekaan Indonesia.


Sayuti Melik, seorang jurnalis muda, ditugaskan untuk mengetik naskah proklamasi kemerdekaan. Naskah tersebut diubah beberapa kali oleh Soekarno dan Hatta sebelum akhirnya difinalkan.

Tepat pada pukul 10.00 pagi, Soekarno dan Hatta melangkah ke luar rumah Laksamana Maeda walaupun perbedaan pendapat pemilik Rumah.  di luar rumah  itu Di depan bendera merah putih yang telah dikibarkan, Soekarno membacakan teks proklamasi kemerdekaan dengan suara yang lantang dan penuh semangat.

Seketika itu juga, suara takbir dan teriakan "Merdeka!" menggema di seluruh penjuru. Rakyat Indonesia bersorak-sorai dengan penuh kegembiraan dan rasa haru. Mereka telah merdeka setelah Ratusan Tahun dijajah oleh Belanda.

17 Agustus 1945 menjadi hari bersejarah bagi bangsa Indonesia. Hari dimana bangsa Indonesia terbebas dari penjajahan dan menjadi bangsa yang merdeka dan berdaulat. Proklamasi kemerdekaan merupakan puncak perjuangan panjang bangsa Indonesia dan menjadi tonggak penting dalam sejarah bangsa.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun