Mohon tunggu...
Fathur Rahman
Fathur Rahman Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Seorang mahasiswa yang berusaha sarjana

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Tersesat di Kabut Hasrat

27 September 2024   11:06 Diperbarui: 27 September 2024   11:11 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di kampung sepi, di tepi talang

Malam menjelang Sunyi Senyap

Bujang galuh, nak diang dara

Jatuh cinta, hati terpikat

Di bawah cahaya, bulan nan terang

Berdua duduk mereka bersenda

Burung malam bernyanyi pelan

Angin lembut bawa kabar asmara

Alam bersua, cinta bertemu 

Mata melirik, Senyum terulas 

Terkirim Pesan rasa di hati

Bahwa mereka Sudah takdirnya

Hati mereka terbuai rindu

Cinta Pertama nan bergejolak

Di bawah Pepohonan rimbun

Mereka berjanji untuk bersama.

Namun cinta yang menggelora 

Membawa marika ke arah nista 

Tangan bersentuh, hati menggigil 

Malam bersaksi, mereka terlena

Di kampung ini, Cerita tercipta

Kisah asmara nan salah arah Jadi 

Ingatan, jadi Petuah

Bahwa Cinta mesti terjaga

Supaya tak hanyut ke dalam dosa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun