Mohon tunggu...
Fathur Pratama
Fathur Pratama Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

mencoba untuk menumbuhkan kreativitas menulis saya.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Ketika Bermain Game Bisa Membuat Mereka Bermandikan Uang

26 November 2014   05:26 Diperbarui: 17 Juni 2015   16:50 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mungkin bagi sebagian besar orang, bermain game hanya sebatas hobi untuk menjernihkan kembali pikiran mereka yang jenuh oleh runititas yang mereka jalani sehari-hari. Tapi bagi Danil "Dendi" Ishutin, Clinton "Fear" Loomis, dan segelintir orang lainnya, bermain game adalah sumber penghidupan mereka, tanpa bermain game mereka tidak akan bisa memenuhi kebutuhan hidup sehari-harinya. Ya, segelintir orang tersebut biasa disebut Profesional Gamer. Menjadi seorang Profesional Gamer itu tidaklah mudah, banyak hal yang harus dikorbankan. Mulai dari kehidupan sosial, pendidikan, hingga hubungan dengan keluarga hanya karena harus menghabiskan banyak waktu di depan monitor. Para Profesional Gamer ini bisa menghabiskan hampir 24 jam sehari di depan komputer hanya untuk mengembangkan kemampuannya. Mereka terus bermain dan belajar dari kesalahan mereka sehingga mereka bisa menggali potensi maksimal mereka. Dari latihan yang terus-menerus itulah mereka bisa mengantongi uang yang tidak sedikit dari bermain game. [caption id="" align="aligncenter" width="610" caption="Danil "Dendi" Ishutin, salah satu Profesional Gamer dengan penghasilan tertinggi di dunia."][/caption] Tapi di mata mereka, bermain game itu bukan sekedar untuk sekedar hiburan lagi, mereka bermain game dimana jika mereka kalah, mereka tidak bisa hidup. Mereka kadang bisa bermain di bawah tekanan untuk meraih kemenangan. Faktor itulah yang membuat profesi sebagai Profesional Gamer beresiko tinggi sehingga tidak sedikit relasi mereka yang menentang keinginan mereka untuk mencari nafkah melalui game. Tekanan untuk harus selalu menang bagi beberapa orang terlalu berat, sehingga mereka pun menghalalkan segala cara untuk meraih kemenangan, salah satunya menggunakan cheat. Cheat adalah adalah suatu tombol atau kombinasi tombol atau kata kunci rahasia dalam game untuk menciptakan suatu keuntungan melebihi batas-batas permainan normal yang bertujuan untuk membuat permainan menjadi lebih mudah, dan biasanya cheat termasuk ilegal. Seperti yang sedang hangat diberitakan beberapa hari terakhir, Hovik “KQLY” Tovmassian, seorang atlet Counter Strike dari tim Titan, dikeluarkan dari timnya dan dilarang mengikuti kompetisi game lagi akibat dari penggunaan cheat.

Yah, walaupun begitu, dunia sudah mengganggap kompetisi game adalah sebuah e-sport, dimana sportivitas dijunjung tinggi. Pada akhirnya orang yang benar-benar berusaha lah yang akan mendapatkan hasil maksimal, dengan sedikit keberuntungan tentunya...

"You can't be right or wrong in DOTA . I am not following guides, I am creating them." - Dendi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun