Mohon tunggu...
Fathurrahman Helmi
Fathurrahman Helmi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Penulis Sepakbola

Jika Menulis Bisa Membuatmu Abadi, Kenapa Masih Berdiam Diri. Ambil Penamu dan Goreskan di Kertas Putih Itu. | Kontak: Fathur99mbo@gmail.com fathurhelmi (Instagram) @fathoerhelmi (twitter)

Selanjutnya

Tutup

Bola

Martunis: Dari Jersey Portugal hingga Menapaki Lisbon!

3 Juli 2015   01:19 Diperbarui: 3 Juli 2015   01:19 1601
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Warning!: Tulisan ini mengandung konten pribadi. Niatnya cuma sharing. Merasa tidak nyaman sok close saja. Opini sesuai pengetahuan dan pemikiran saya. Anda tidak senang tulisan saya, saya tidak membenci anda. Ini style saya sok urusin style sendiri. #NamanyaJugaHidup.

Jika anda pengemar sepakbola dan update sekali dengan info bola apapun pastinya akan melihat berita yang sama tapi beda. Loh kok bisa tur? Iya materi beritanya memang tentang Martunis yang dari 2004 ada kaitan dengan Tsunami, Sepakbola, Jersey Portugal dan Cristiano Ronaldo. Tapi, Isinya bukan 'Apa Kabar Martunis?' atau temu kangen dia dengan sang Ayah Angkat yaitu Cristiano Ronaldo melainkan berita resminya Martunis berseragam Sporting Lisbon Junior. Klub yang juga adalah klub masa muda Ronaldo ini menerima seorang anak kecil yang dulunya bukan siapa-siapa tapi mengguncangkan dunia karena survive dari Tsunami dengan seragam Portugal menempel ketat di tubuh kecilnya. Tampilan di foto yang dishare akun twitter Sporting Lisbon seakan-akan doi Mega Transfer. Ya keren kan Mega Transfer dari Indonesia :)

"Martunis will work at the academy. We will work with him also in his development as a human being and as a man," Ujar Presiden Sporting Lisbon, Bruno de Carvalho.

Saya patut bangga sebagai orang Aceh ketika sesama saudara satu daerah bisa meraih pendidikan sepakbola di daerah Eropa yang jadi patokan Benua paling kompetitif di bidang olahraga Sepakbola. Yang paling menjadi hal luar biasa memang bagaimana seorang Martunis mampu membuat Ronaldo terus memeliharanya dan membawanya ke Lisbon sebagai cara untuk mewujudkan cita-cita Martunis menjadi pesepakbola. Martunis menjadi seperti cerita dongeng seorang anak biasa yang meraih cita karena sebuah jersey semata. Disini ada peran Tuhan yang tak disangka-sangka oleh kita semua.Bicara Martunis bicara tentang kehidupan dengan keajaiban.

Sebuah Jersey Portugal yang kala itu di 2004 sehabis dirundung kegalauan karena kalah oleh Yunani di Final Euro, malah membuat Portugal menjadi sumringah dan membantu mendonasikan uang kepada Martunis untuk membangun ulang rumahnya. Tidak hanya itu Martunis juga selalu diajak jika Ronaldo ke Indonesia ataupun diundang oleh Federasi Sepakbola Portugal untuk ikut masuk ke Ruang Ganti Timnas saat itu. Saya sempat terpikir bagaimana jika yang dipakai adalah Jersey Timnas Indonesia? Akankah ada bantuan kepadanya? Oiya ya Sepakbola kita sibuk cari duit kalau urusan keluarin duit susah pisan :)

Semoga saja kebaikan orang-orang ini terhadap Martunis bukan hanya karena bencana saja. Jangan hanya karena bencana kita peduli sesama. Bisa saja kedepannya banyak pihak peduli akan pemain lokal di seluruh negara yang Sepakbolanya karut marut tapi punya potensi luar biasa.

Adalah kejadian yang sangat langka untuk meraih mimpi bermain sepakbola dengan status yang bukan tarkam. Masuk ke SSB lokal saja sudah membanggakan bagaimana Akademi Sepakbola hebat. Memang Martunis harus bersyukur benar dengan rezeki ini. Keajaiban selamat dari Tsunami yang menghebohkan dunia semoga bukan sekedar itu saja, Martunis harus menghebohkan dunia dengan talenta nya sebagai pemain bola walau berasal dari Aceh. Selayaknya Kakek maupun Ayah Angkatnya, jadilah pemain bola yang terus mawas diri dan tahu arti menempatkan diri. Ditunggu prestasinya ya wak!

Ditulis oleh Fathurrahman Helmi. Fisiknya Oriental, Jiwanya Aceh tapi Hatinya berlabuh di Bandung. Lahir untuk mengamati dan diamati orang lain. Salah satu Atjeh Pungo. Penulis Buku Kumpulan Puisi “Aku, Bola dan Sepatu”. Moderator Bedah Buku dan Seminar di Universitas Telkom. Menyukai dan Terpengaruh oleh Karya Kahlil Gibran dan Imam Al-Ghazali. Menulis Opini tentang Filsafat, Komunikasi, Politik hingga Komedi. Mahasiswa Konsentrasi Marketing Komunikasi, S1 Ilmu Komunikasi, Universitas Telkom.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun