Mohon tunggu...
Fathur Ahmad
Fathur Ahmad Mohon Tunggu... Guru - Guru, penjahit, dan traveller writing

Seorang guru sukwan yang mendambakan sebagai penjahit atau desainer terkenal

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Ulat Kehidupan Tidak Bertata Krama

15 Juni 2021   09:29 Diperbarui: 15 Juni 2021   10:04 132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kamu memang lebih tua dariku
Bahkan dua kali lipat dari umurku sekarang, serta sudah pantas dikatakan memiliki tata krama, baik itu dari cara berbicaranya, numpang lewat di hadapan orang atau meminta sesuatu yang bukan milikmu

Benar. Benar, semua memang harus bertata krama. Jangankan kepada orang yang lebih tua, kepada yang muda pun harus bertata krama, agar kesejahteraan turut andil dalam kehidupan ini.

Tapi, apa yang kamu perbuat selama ini? Kehancuran di dalam keluargaku
Perpecahan nestapa yang menggunung
Hingga kebencian silih berganti tanpa ada belas kasih. Kamu ciptakan, pelan tapi sadis

Sadar. Kamu bukan siapa-siapaku, yang sama sekali tidak terikat darah daging. Kamu oranglain. Kamu ulat. Kamu bangkai, merajalela ke segala kehidupan keluargaku. Merangkak demi harta dan tahta yang bukan milikmu.

Tobatlah, karena esok Tuhan akan menghukummu, ganas, yaitu Karma.

Kamar, 14/6/21

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun