Mohon tunggu...
Fathunnisa
Fathunnisa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Farmasi Universitas Jember

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

KKN BTV 3 UNEJ "Pandemi Belum Berhenti, Tak Menghalangi Antusias Mengaji"

6 September 2021   21:32 Diperbarui: 7 September 2021   14:31 159
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pembagian booklet kepada anak-anak (Dokpri)

Kuliah Kerja Nyata atau yang sering kita kenal sebagai KKN merupakan kegiatan yang dapat dilakukan oleh mahasiswa sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat melalui berbagai pendekatan baik secara keilmuan maupun sektoral yang dilakukan pada waktu dan kalangan masyarakat tertentu di Indonesia. 

Umumnya pelaksanaan KKN berlangsung selama satu hingga dua bulan dan tepatnya berlangsung di daerah setingkat dengan desa maupun kelurahan. Tujuan dari kegiatan KKN ini tidak lain untuk mewujudkan tri dharma perguruan tinggi yaitu pendidikan, penelitian, serta pengabdian kepada masyarakat.

Universitas Jember merupakan salah satu kampus yang menerapkan kegiatan Kuliah Kerja Nyata ini. Akan tetapi di tengah kondisi pandemi seperti ini, mobilisasi untuk melakukan KKN menjadi lebih terbatas. Namun, Universitas Jember tak kehabisan ide. 

Untuk mengsiasati kondisi pandemi ini, Universitas Jember meluncurkan program KKN BTV 3 (Kuliah Kerja Nyata Back to Village Edisi Ketiga) sehingga mahasiswa tetap dapat melakukan pengabdian kepada masyarakat meskipun dalam kondisi pandemi. KKN BTV 3 sedikit berbeda dengan KKN pada umumnya yaitu dalam pelaksanaannya mahasiswa kembali ke kampung halaman masing-masing dan melakukan KKN secara individu dengan target atau sasaran KKN sebanyak minimal 1 orang atau 1 keluarga saja serta selalu memperhatikan protokol kesehatan di setiap kegiatannya. 

Universitas Jember melalui KKN BTV 3 menawarkan berbagai pilihan topik yaitu Program Pemberdayaan Wirausaha Masyarakat Terdampak Covid-19, Program Inovasi Teknologi/Informasi dalam Penanganan Covid-19, Program Pemberdayaan Bumdes/Jaring Pengalaman Desa Penanganan Covid-19, Program Literasi Desa Pada Masa Pandemi Covid-19, serta Program Penanganan Stunting.

Pandemi Covid-19 belum usai dan banyak mempengaruhi berbagai kegiatan salah satunya adalah kegiatan belajar mengajar. Semua kegiatan yang awalnya luring (offline) beralih menjadi daring (online). Sulit rasanya untuk mengajarnya sesuatu namun tidak dapat berinteraksi secara langsung. 

Kegiatan belajar mengajar yang seharusnya menimbulkan interaksi timbal balik antara orang yang mengajar dengan orang yang diajar perlahan mulai redup dan menghilang. Dengan permasalahan ini, program literasi sangat tepat untuk digaungkan kembali agar masyarakat tetap mendapatkan asupan pengetahuan meskipun di masa yang seperti ini. 

Oleh karena itu, penulis membuat program dengan judul "Peningkatan Pengetahuan dan Pemahaman Baca Tulis Al-Quran di Kelurahan Indro, Kecamatan Kebomas, Kabupaten Gresik".

Program tersebut berisi tiga kegiatan yaitu pembuatan booklet sebagai buku pendukung dalam pembelajaran, mengadakan kelas baca tulis Al-Quran secara luring (offline) dengan menerapkan protokol kesehatan, serta mengadakan mini webinar untuk anak-anak yang mengaji pada pada kelas mengaji tersebut. 

Booklet yang dibuat dibagi menjadi dua macam yaitu booklet yang berisi latihan menulis huruf hijaiyah yang ditujukan kepada anak-anak yang masih duduk di bangku TK serta booklet yang berisi buku pendamping yang dibagikan kepada semua anak-anak (TK dan SD). Buku pendamping tersebut berisikan protokol kesehatan untuk mengedukasi anak-anak agar tetap menjaga kesehatan dimanapun tempat dan kegiatan yang dilakukan khususnya saat berada di ruang publik. 

Selain itu, buku pendamping juga berisi shalawat syifa, doa khotmil Quran, doa sehari-hari, serta ilmu tajwid. Tak hanya mendapat booklet, penulis juga mengadakan kelas baca tulis Al-Quran yang diawali dengan doa-doa, kemudian secara bergantian membaca kitabnya masing-masing untuk disimak kesesuaian bacaan Al-Quran tersebut. 

Untuk mengoptimalkan program ini, penulis mengadakan mini webinar dengan mengangkat tema "Adab dalam Majelis Ilmu" agar anak-anak ketika mengaji atau menimba ilmu lainnya dalam suatu kelas/majelis tetap memperhatikan adab-adab di dalamnya karena adab sangat penting untuk ditunaikan sebelum kita menuntut ilmu. 

Sebagaimana Yusuf bin Al Husain pernah berkata "dengan mempelajari adab, maka akan mudah dalam mempelajari ilmu". Mini webinar tersebut diisi oleh pemateri yang merupakan salah satu staf pengajar Kuttab Al-Fatih Jember yaitu Ustadzah Uswatun Hasanah. 

Tampilan ppt dan penyampaian materi yang menarik membuat anak-anak betah untuk mengikuti sepanjang acara webinar berlangsung dan tak lupa juga diselingi beberapa pertanyaan untuk mengetahui sejauh mana anak-anak dapat menangkap materi pada webinar tersebut.

Kelas baca tulis Al-Quran (Dokpri)
Kelas baca tulis Al-Quran (Dokpri)

"Acaranya seru, bermanfaat dan menarik, juga banyak gambar-gambar lucu di presentasinya. Video yang diputarkan juga lucu. Ustadzahnya juga menyampaikan materi yang mudah dipahami" ujar salah satu paritisipan Mini Webinar "Adab dalam Majelis Ilmu".

Mini Webinar
Mini Webinar "Adab dalam Majelis Ilmu" (Dokpri)

Melalui serangkaian kegiatan yang telah terlaksana, diharapkan dapat memberikan kesempatan dan fasilitas yang memadai untuk anak-anak dalam mempelajari Al-Quran dengan layak dan nyaman, serta dapat terus memotivasi agar anak-anak selalu semangat serta konsisten dalam mempelajari Al-Quran.

(Gresik, 6 September 2021: Fathunnisa/Fakultas Farmasi/Ilmu Farmasi/KKN BTV 3 UNEJ Kelompok 17/ DPL:Wazirotus Sakinah S.Pd., M.T.)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun