Mohon tunggu...
fathul geograf
fathul geograf Mohon Tunggu... Editor - Penulis Buku dan Peneliti

Sebelumnya, agar saya tetap dapat berkarya dan memperbaiki karya saya, maka mohon komentarnya dan likenya. Sebagai penulis dan peneliti di Institut Hijau Indonesia, saya menggabungkan keahlian akademis dengan dedikasi terhadap pelestarian lingkungan dan inovasi pendidikan. Dengan latar belakang yang kuat dalam pendidikan dan penelitian, saya telah berkontribusi melalui karya-karya yang mendalam dan relevan, termasuk makalah tentang keadilan pemilu dan pengelolaan sumber daya alam. Sebagai penulis, saya memiliki minat mendalam dalam menganalisis isu-isu global dan lokal dari perspektif geografi dan lingkungan. Dengan pendekatan yang kritis dan sarkastik terhadap demokrasi, saya terus berkomitmen untuk memperluas wawasan dan memberikan kontribusi yang berarti bagi masyarakat dan lingkungan melalui tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Inovasi Botol Plastik Tekan-Simpan: Langkah Kecil untuk Mengatasi Gunung Sampah

16 Oktober 2024   17:15 Diperbarui: 16 Oktober 2024   17:18 14
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Fathul Bari

Masalah sampah menjadi hal yang mendesak untuk segera ditangani dengan sebuah inovasi cerdas. Pasalnya permasalahan limbah berbahan plastik seperti botol air mineral, semakin menjadi kehawatiran, yang diakibatkan menumpuknya sampah sehingga menjadikan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) padat. Sedangkan ketersediaan TPA sendiri di beberapa wilayah belum memadai. 

Oleh karena itu, tumpukan sampah plastik ini semakin menjadi masalah yang perlu di atasi. Banyak yang berbicara green lifestyle salah satunya dengan membawa tumbler, namun apabila air di dalam tumbler tersebut didapat dari botol air mineral yang dibeli. Hal inilah yang menjadi penyebab semakin menambahnya jumlah sampah botol plastik.

Meningkatnya jumlah sampah dari botol plastik menyebabkan bertambahnya penggunaan ruang-ruang pada Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Harusnya botol plastik tersebut di desain dengan cara lebih ramah pada saat di TPA sehingga tidak memakan ruang yang banyak. 

Desain tersebut dapat dibuat dengan lebih elastis sehingga para pengguna botol plastik dengan sendirinya dapat memperkecil besarnya botol tersebut. Maka dengan cara ini ruang-ruang yang tadinya terpakai oleh besarnya botol plastik menjadi dapat digunakan kembali untuk sampah yang lain. 

Solusi cerdas untuk mengatasi masalah ini yakni dengan menghadirkan desain tekan-simpan sebagai langkah kecil namun berdampak besar dalam pengurangan volume sampah botol plastik. 

Desain Tekan-Simpan: Solusi untuk Efisiensi Ruang

Selain desain Tekan Simpan ini dapat menjadi inovasi cerdas dalam mengatasi masalah penumpukan sampah botol plastik akibat kebutuhan volume lebih, terdapat beberapa manfaat yang menjadikan solusi ini sebagai jalan lebih ramah lingkungan. Pertama, dengan cara memperkecil ukuran botol maka akan memungkinkan lebih banyak botol yang dimuat pada Tempat Pembuangan Sampah, sehingga secara otomatis cara ini bisa mengurangi banyaknya muatan sampah botol plastik tersebut. Selanjutnya, setelah botol ini berada di lokasi TPA sudah terkompresi langsung, ini dapat memperlambat lajunya peningkatan tumpukan sampah.

Pengurangan Jejak Lingkungan

Selain itu, dengan cara menggunakan botol plastik dengan desain tekan-simpan ini juga dapat mengurangi jejak karbon. Hal ini karena truk yang bertugas menganggkut tidak perlu beroperasi lebih lama dan beberapa kali angkut, sehingga menurunkan penggunaan bahan bakar dan lebih rendah emisi yang dihasilkan. Sehingga semakin sedikit sampah yang diangkut ke TPA, semakin sedikit juga emisi yang dihasilkan dari transportasi sampah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun