Â
Pendahuluan
Tanaman invasif, atau "tanaman tak diundang," menjadi tantangan serius bagi pertanian dan ekosistem di seluruh dunia. Tanaman ini tidak hanya mengganggu keanekaragaman hayati tetapi juga berpotensi merusak hasil pertanian. Oleh karena itu, penerapan teknologi canggih seperti kecerdasan buatan (AI) dalam pengelolaan tanaman invasif menjadi sangat penting. Salah satu inovasi terkini adalah penggunaan sistem smart spraying yang dapat mengoptimalkan penyemprotan pestisida dan herbisida dengan efisiensi yang tinggi.
Gulma merupakan hal yang lumrah dijumpai di lingkungan yang tidak menguntungkan, termasuk pertanian, hingga para petani telah mengupayakan penanggulangannya selama ratusan tahun. Pada akhirnya mereka memutuskan untuk menerapkan herbisida. Penggunaan herbisida memiliki efek menguntungkan dan negatif, sebagaimana layaknya aspek kehidupan lainnya. Efek utama perubahan iklim adalah peningkatan konsentrasi CO2 dan suhu, dan penelitian telah mengindikasikan bahwa pertanian, yang mencakup penggunaan pestisida dan herbisida, menyumbang 50% dari emisi CO2 AFOLU (Agriculture, Forestry, and other Land Use) (Aqila, 2023).
Penerapan Teknologi Smart Spraying
Smart spraying memanfaatkan algoritma AI untuk mendeteksi, mengidentifikasi, dan menanggulangi tanaman invasif secara tepat. Sistem ini dapat mengumpulkan data real-time dengan menggunakan kamera dan sensor canggih mengenai kondisi tanaman di lapangan. Algoritma pemrosesan citra memungkinkan sistem untuk membedakan antara tanaman invasif dan tanaman lokal yang diinginkan, sehingga hanya tanaman yang tidak diinginkan yang disemprot.
Artificial Intelligence atau yang kita kenal sebagai kecerdasan buatan merupakan sebuah sistem yang mengintimidasi kecerdasan manusia untuk melaksanakan tugas-tugas yang deprogram. Inovasi teknologi tersebut dalam kita implementasikan sebgai media untuk meningkatkan efisiensi penanganan gulma menggunakan herbisida. Penggunaan algoritma dan computer vision pada perangkat tersebut mendetect keberadaan gulma sehingga herbisida hanya diseprotkan pada gulma, tidak pertanian secara menyeluruh. Sehingga para petani dapat meminimalisir penggunaan herbisida yang gak guna (Aqila, 2023). Penelitian tersebut juga membandingkan penyemprotan herbisida menggunakan Ecorobotix ARA dengan penyemprotan konvensional. Hasil dari penelitian tersebut menyatakan bahwa Ecorobotix ARA berhasil mendeteksi sekitar 90% serta ketepatan penyemprotan sebesari 89%.
Salah satu contoh penerapan ini dapat dilihat pada penggunaan drone yang dilengkapi dengan teknologi smart spraying. Drone ini mampu melakukan pemantauan luas dengan cepat, mengumpulkan data visual dan menggunakan AI untuk menganalisisnya. Ketika tanaman invasif terdeteksi, drone dapat secara otomatis menyemprotkan pestisida atau herbisida, meminimalkan penggunaan bahan kimia dan dampak negatif terhadap tanaman yang diinginkan serta lingkungan.
Â
Keuntungan dan Manfaat
Penggunaan smart spraying memiliki berbagai keuntungan. Pertama, teknologi ini meningkatkan efisiensi penggunaan pestisida, mengurangi jumlah bahan kimia yang digunakan hingga 90%. Ini sangat penting mengingat dampak negatif pestisida terhadap kesehatan manusia dan lingkungan. Kedua, dengan meningkatkan akurasi dalam pengendalian hama dan gulma, petani dapat meningkatkan hasil panen dan kualitas produk.
Selain itu, teknologi ini memungkinkan pemantauan yang lebih baik terhadap kondisi tanaman dan kesehatan ekosistem. Selain itu, data yang dihasilkan dari sistem ini, membuat petani dapat mengambil keputusan yang lebih baik terkait pengelolaan lahan, seperti waktu penyemprotan yang tepat dan dosis yang diperlukan.
Â
Kesimpulan
Implementasi kecerdasan buatan dalam smart spraying menawarkan solusi inovatif untuk menangani tanaman invasif. Mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan dengan cara meningkatkan efisiensi, dan membantu petani dalam pengelolaan tanaman, teknologi ini dapat menjadi langkah penting dalam memastikan keberlanjutan pertanian dan menjaga keanekaragaman hayati. Melalui investasi dalam teknologi ini, kita dapat melindungi ekosistem kita dan memastikan pertanian yang lebih produktif dan ramah lingkungan di masa depan.
     Â
Referensi
Aqila, R. 2023. Smart Spraying : Implementasi Kecerdasan Buatan Dalam Menangani "Tanaman Tak Diundang". Menuju Indonesia Bersih. 50 Karya Terbaik Kompetisi Penulisan Artikel National Energy, Climate & Sustainability (NECSC) Piala Menteri ESDM RI dan Piala Menteri LHK RI. Society of Renewable Energy (SRE) & Rakyat Merdeka (RM). RM Books
Society of Renewable Energy (SRE) & Rakyat Merdeka (RM). 2023. Menuju Indonesia Bersih. 50 Karya Terbaik Kompetisi Penulisan Artikel National Energy, Climate & Sustainability (NECSC) Piala Menteri ESDM RI dan Piala Menteri LHK RI. RM Books
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H