Mohon tunggu...
fathul geograf
fathul geograf Mohon Tunggu... Editor - Suka Menulis

Agar saya tetap dapat berkarya dan memperbaiki karya saya, maka mohon komentarnya dan like.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Smart Spraying: Solusi AI untuk Mengatasi Tanaman Invasif

14 Oktober 2024   19:29 Diperbarui: 14 Oktober 2024   19:56 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustasi. Sumber : Editing Penulis

 

Pendahuluan

Tanaman invasif, atau "tanaman tak diundang," menjadi tantangan serius bagi pertanian dan ekosistem di seluruh dunia. Tanaman ini tidak hanya mengganggu keanekaragaman hayati tetapi juga berpotensi merusak hasil pertanian. Oleh karena itu, penerapan teknologi canggih seperti kecerdasan buatan (AI) dalam pengelolaan tanaman invasif menjadi sangat penting. Salah satu inovasi terkini adalah penggunaan sistem smart spraying yang dapat mengoptimalkan penyemprotan pestisida dan herbisida dengan efisiensi yang tinggi.

Gulma merupakan hal yang lumrah dijumpai di lingkungan yang tidak menguntungkan, termasuk pertanian, hingga para petani telah mengupayakan penanggulangannya selama ratusan tahun. Pada akhirnya mereka memutuskan untuk menerapkan herbisida. Penggunaan herbisida memiliki efek menguntungkan dan negatif, sebagaimana layaknya aspek kehidupan lainnya. Efek utama perubahan iklim adalah peningkatan konsentrasi CO2 dan suhu, dan penelitian telah mengindikasikan bahwa pertanian, yang mencakup penggunaan pestisida dan herbisida, menyumbang 50% dari emisi CO2 AFOLU (Agriculture, Forestry, and other Land Use) (Aqila, 2023).

Penerapan Teknologi Smart Spraying

Smart spraying memanfaatkan algoritma AI untuk mendeteksi, mengidentifikasi, dan menanggulangi tanaman invasif secara tepat. Sistem ini dapat mengumpulkan data real-time dengan menggunakan kamera dan sensor canggih mengenai kondisi tanaman di lapangan. Algoritma pemrosesan citra memungkinkan sistem untuk membedakan antara tanaman invasif dan tanaman lokal yang diinginkan, sehingga hanya tanaman yang tidak diinginkan yang disemprot.

Artificial Intelligence atau yang kita kenal sebagai kecerdasan buatan merupakan sebuah sistem yang mengintimidasi kecerdasan manusia untuk melaksanakan tugas-tugas yang deprogram. Inovasi teknologi tersebut dalam kita implementasikan sebgai media untuk meningkatkan efisiensi penanganan gulma menggunakan herbisida. Penggunaan algoritma dan computer vision pada perangkat tersebut mendetect keberadaan gulma sehingga herbisida hanya diseprotkan pada gulma, tidak pertanian secara menyeluruh. Sehingga para petani dapat meminimalisir penggunaan herbisida yang gak guna (Aqila, 2023). Penelitian tersebut juga membandingkan penyemprotan herbisida menggunakan Ecorobotix ARA dengan penyemprotan konvensional. Hasil dari penelitian tersebut menyatakan bahwa Ecorobotix ARA berhasil mendeteksi sekitar 90% serta ketepatan penyemprotan sebesari 89%.

Salah satu contoh penerapan ini dapat dilihat pada penggunaan drone yang dilengkapi dengan teknologi smart spraying. Drone ini mampu melakukan pemantauan luas dengan cepat, mengumpulkan data visual dan menggunakan AI untuk menganalisisnya. Ketika tanaman invasif terdeteksi, drone dapat secara otomatis menyemprotkan pestisida atau herbisida, meminimalkan penggunaan bahan kimia dan dampak negatif terhadap tanaman yang diinginkan serta lingkungan.

 

Keuntungan dan Manfaat

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun