Pendahuluan
Pertanian merupakan salah satu sektor yang berkontribusi signifikan terhadap emisi gas rumah kaca, terutama metana (CH). Gas ini memiliki potensi pemanasan global yang lebih tinggi dibandingkan dengan karbon dioksida (CO). Oleh karena itu, upaya mitigasi untuk mengurangi emisi metana sangat penting, terutama melalui inovasi dalam praktik pertanian. Salah satu solusi yang menjanjikan adalah penggunaan Caulerpa lentillifera, sejenis alga hijau yang dapat membantu menekan emisi metana di sektor pertanian.
Â
Caulerpa Lentillifera: Potensi dan Manfaat
Caulerpa lentillifera, yang dikenal juga sebagai "rumput laut" atau "sea grape," merupakan alga yang banyak ditemukan di perairan tropis dan subtropis. Alga ini memiliki kemampuan untuk menyerap nutrisi dan karbon dioksida dari lingkungan, yang berkontribusi dalam mengurangi konsentrasi gas rumah kaca. Selain itu, Caulerpa lentillifera juga memiliki manfaat lain, seperti meningkatkan kualitas tanah dan meningkatkan keberagaman hayati.
Gas metana dengan kadar tinggi dapat menyebabkan kebakaran, ledakan dan berkurangnya kadar oksigen hingga 19,5% pada atmosfer bumi yang mana hal tersebut berdampak pada terjadinya pemanasan global. Literatur melaporkan penambahan sumber kaya saponin di bebagai tingkatan dan emisi CH4 rumen in vitro merupakan sumber daya yang digunakan. Studi, yang berbeda diperlakukan sebagai efek acak, sedangkan tingkat saponin penambahan sumber yang kaya atau sumber saponin yang berbeda dianggap sebagai efek tetap. Sumber kaya saponin memiliki keunggulan komparatif dibandingkan dengan sumber kaya tannin dalam mitigasi CH4 emisi dari ruminansia (Lutfiah, 2023).
Â
Mitigasi Emisi Metana melalui Caulerpa Lentillifera
Penggunaan Caulerpa lentillifera dalam praktik pertanian dapat dilakukan melalui beberapa cara. Pertama, penanaman alga ini di sekitar area pertanian dapat membantu menyerap nutrisi berlebih, seperti nitrogen dan fosfor, yang biasanya berasal dari pupuk. Pada penerapannya perlu mengurangi nutrisi yang tersedia untuk bakteri penghasil metana di dalam tanah, maka potensi emisi metana dapat ditekan.
Sumber kaya saponin memiliki keunggulan komparatif dibandingkan dengan sumber kaya tannin dalam mitigasi emisi CH4 dari ruminansia. Meski demikian pemanfaatan tannin melalui pakan ternak dalam menekan emisi CH4 juga memiliki prannya meski dapat dikatakan bahwa saponin memiliki keunggulan yang komparatif dibanding tannin. Selain itu juga disimpulkan bahwa saponin steroid bekerja lebih baik dalam menurunkan emisi CH4 dibandingkan dengan saponin triterpenoid (Lutfiah, 2023).
Kedua, alga ini dapat digunakan sebagai pakan ternak. Penelitian menunjukkan bahwa pakan ternak yang mengandung alga dapat mengurangi produksi metana saat pencernaan. Ini dapat menjadi pengganti pakan tradisional yang berkontribusi pada emisi metana dengan pakan yang mengandung Caulerpa lentillifera, petani dapat menurunkan jejak karbon dari aktivitas peternakan mereka.