Mohon tunggu...
fathul geograf
fathul geograf Mohon Tunggu... Editor - Suka Menulis

Agar saya tetap dapat berkarya dan memperbaiki karya saya, maka mohon komentarnya dan like.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Pengelolaan Sampah untuk Kebersihan Kota dan Dukungan terhadap SDGs

14 Oktober 2024   09:39 Diperbarui: 14 Oktober 2024   09:47 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Edit Penulis

Fathul Bari

Pengelolaan sampah yang efektif dan berkelanjutan adalah elemen penting dalam mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan Sustainable Development Goals (SDGs). Pada era urbanisasi yang cepat, tantangan dalam pengelolaan sampah semakin kompleks, terutama di kota-kota besar. Oleh karena itu, diperlukan pendekatan yang inovatif dan kolaboratif untuk meningkatkan kebersihan kota dan mendukung pencapaian SDGs. Pengelolaan limbah padat menurut IPCC (Intergovermental Panel on Climate Change) telah menyumbang sekitar 3% emisi gas rumah kaca (GRK) global pada tahun 2010, sebagian besar disebabkan oleh emisi metana dari TPA. Lebih dari 50% limbah padat perkotaan di seluruh dunia dihasilkan di negara-negara OECD (Organisation for Economic Co-operation and Development) yang sebagian besar telah dikelola dengan baik (gas TPA dikumpulkan dan dibakar atau digunakan dalam pemulihan energi) (Swastika, 2023).

Pertama-tama, penting untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pengelolaan sampah yang baik. Kampanye edukasi yang menyasar berbagai kalangan, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa, dapat membantu menciptakan budaya sadar sampah. Pengetahuan mendalam terkait jenis-jenis sampah dan cara pengelolaannya, menjadikan masyarakat dapat berkontribusi dalam pengurangan limbah. Misalnya, program pemilahan sampah di tingkat rumah tangga dapat mengurangi volume sampah yang masuk ke tempat pembuangan akhir (TPA).

Selanjutnya, pemerintah daerah perlu berinvestasi dalam infrastruktur pengelolaan sampah yang lebih baik. Ini mencakup penyediaan tempat sampah yang memadai, fasilitas daur ulang, dan sistem pengangkutan sampah yang efisien. Adanya dukungan infrastruktur yang memadai, akan berdampak pada pengelolaan sampah sehingga menjadi lebih mudah dan terorganisir. Selain itu, penerapan teknologi modern seperti pengolahan sampah berbasis teknologi informasi dapat meningkatkan efisiensi pengelolaan sampah.

Keterlibatan sektor swasta juga sangat penting dalam pengelolaan sampah. Perusahaan dapat berperan dalam menciptakan solusi inovatif, seperti pengembangan produk ramah lingkungan dan sistem pengelolaan limbah yang efisien. Kemitraan antara pemerintah, masyarakat dan sektor swasta dapat mendorong terciptanya solusi yang berkelanjutan dan bermanfaat bagi semua pihak.

Tindakan mengatasi masalah pada sumbernya, seperti perancangan limbah, pencegahan dan penggunaan kembali produk memiliki potensi penghematan karbon yang jauh lebih besar. Tindakan ini dapat menggantikan emisi GRK di berbagai sektor. Selain itu, daur ulang dapat mengurangi penggunaan bahan dengan biaya karbon yang jauh lebih rendah sehingga emisi dapat berkurang. Fokus pada pengeloaan limbah dari sumberdaya berpotensi untuk mencapai mitigasi perubahan ikli jangka pendek yang substansial (dapat mencapai 15-20% di sejumlah sektor. Kutipan Global Waste management Outlook, kerugian yang dialami dapat lebih besar dibandingkan dengan biaya penerapan sistem pengelolaan sampah yang berkelanjutan. Hal yang perlu mendapat perhatian besar adalah sistem pengelolaan sampah kota terkhusus pada masalah tata Kelola kota, termasuk dalam lnkluisivitas pengguna (penjangkauan daerah yang sebelumnya tidak terlayani, pelibatan warga dalam pengambilan keputusan, inklusivitas penyedia (mobilisasi layanan), keberlanjutan keuangan (biaya yang relevan, layanan terjangkau, peningkatan pendapatan, akses keuangan(, dan penerapan kebijakan dan lembaha yang efektif bauk di tingkat nasiona maupun lokal (penegakan undang-undang, penetapan peran dan tanggung secara professional, pelembagaan sistem informasi manajemen) (Swastika, 2023).

Penerapan prinsip ekonomi sirkular dalam pengelolaan sampah juga dapat berkontribusi pada kebersihan kota. Memanfaatkan kembali material yang ada, mampu membuat kita dapat mengurangi jumlah sampah yang dihasilkan. Selain itu, ekonomi sirkular membuka peluang baru untuk inovasi dan penciptaan lapangan kerja.

Akhirnya, pengelolaan sampah yang efektif tidak hanya mendukung kebersihan kota, tetapi juga berkontribusi pada berbagai tujuan SDGs, termasuk SDG 11 (Kota dan Komunitas Berkelanjutan), SDG 12 (Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab), dan SDG 13 (Perubahan Iklim). Langkah-langkah yang tepat akan membantu kita dapat menciptakan kota yang bersih, aman dan berkelanjutan, serta mendukung pencapaian tujuan pembangunan yang lebih luas.

           

Referensi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun