Mohon tunggu...
fathul geograf
fathul geograf Mohon Tunggu... Editor - Suka Menulis

Agar saya tetap dapat berkarya dan memperbaiki karya saya, maka mohon komentarnya dan like.

Selanjutnya

Tutup

Nature

Inovasi Pupuk Frass Ulat Tepung untuk Reduksi Emisi Gas Rumah Kaca

14 Oktober 2024   01:03 Diperbarui: 14 Oktober 2024   04:21 143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : Editing Penulis  - AI

Fathul Bari

Pendahuluan

Perubahan iklim global yang diakibatkan oleh emisi Gas Rumah Kaca (GRK) memicu kebutuhan mendesak untuk solusi pertanian yang berkelanjutan. Salah satu inovasi yang menjanjikan adalah penggunaan pupuk organik berbasis frass dari ulat tepung (Tenebrio molitor). Frass, yang merupakan limbah dari pengolahan ulat tepung, tidak hanya kaya akan nutrisi tetapi juga memiliki potensi untuk mengurangi emisi GRK.

Adapun menurut Konvensi PBB mengenai terjadinya perubahan iklim (United Nations Framework Convention on Climate Change-UNFCCC), terdapat 6 jenis gas yang digolongkan sebagai GRK yaitu CO2 (karbon dioksida), N2O (dinitrogen oksida), CH4 (metana), HFC (hidro fluoro karbon), PFC (per fluoro karbon), dan SF6 (sulfur heksa florida).

 Salah satu faktor peningkatan Gas Rumah Kaca (GRK) pada sektor pertanian yaitu pemberikan pupuk urea (anorganik) pada tanaman (Mubaraq, 2023).

Penggunaan Teknologi Granulator

Teknologi granulator berperan penting dalam pengembangan pupuk frass ulat tepung. Melalui proses granulasi, frass diolah menjadi bentuk butiran yang lebih mudah digunakan dan memiliki waktu pelarutan yang lebih terkontrol. 

Granulator menghasilkan pupuk yang konsisten dan efisien, memungkinkan pertanian untuk memanfaatkan kandungan nutrisi yang ada dalam frass dengan lebih optimal.

Frass ulat hongkong (Tenebrio molitor) memiliki potensi yang cukup besar untuk digunakan sebagai pupuk organik. Keistimewaan frass ulat Hongkong yaitu mengandung C-Organik yang tinggi, protein dan lemak yang merupakan energi penting bagi mikroba yang tinggi di tanah. 

Selain itu frass juga mengandung sejumlah kecil unsur hara mikro (uaitu Cu dan Zu). Frass dari ulat digunakan sebagai pengganti untuk pupuk NPK pada perumbuhan tanaman sekaligus merangsang mikroba tanah dan aktivitas cacing tanah (Mubaraq, 2023).

Manfaat Pupuk Frass Ulat Tepung

Pupuk frass dari ulat tepung memiliki sejumlah manfaat, antara lain:

Kandungan Nutrisi Tinggi: Frass kaya akan nitrogen, fosfor dan kalium, tiga unsur penting bagi pertumbuhan tanaman. Penggunaan pupuk ini dapat meningkatkan kualitas tanah dan hasil pertanian.

Mengurangi Penggunaan Pupuk Kimia: Memanfaatkan pupuk organik, petani dapat mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia yang berkontribusi pada emisi GRK dan pencemaran tanah.

Meningkatkan Kesehatan Tanah: Pupuk frass berperan dalam meningkatkan mikroorganisme tanah, memperbaiki struktur tanah, dan meningkatkan kapasitas retensi air, yang semuanya berkontribusi pada ketahanan tanaman terhadap perubahan iklim.

 

Frass ulat tepung (Tenebrio Molitor) memiliki potensi yang cukup besar untuk digunakan sebagai pupuk organik di lahan pertanian. Keistimewaan yang terdapat pada larva Tenebrio molitor ini meliputi protein kasar 37,80%, lemak kasar 28,63%, kadar abu 13,36%, serat kasar 7,28%, dan bahan kering 84,31%. 

Pemanfaatan pupuk frass ulat tepung (Tenebrio molitor) dilakukan dengan menggunakan metode granulasi dengan teknologi granulator agar dapat membuat pupuk organi berbentuk granul atau bola kecil sehingga dapat memudahkan para petani saat pengaplikasian pupuk di lahan pertanian.

 Granulasi adalah proses pembuatan produk berukuran optimum, hampir membulat dari bubuk, lelehan atau campuran. Pada proses granulasi, pupuk frass ulat tepung mengalami pembesaran karena partikel-partikel halus saling menempel membentuk butiran yang lebih besar (Mubaraq, 2023).

Langkah-langkah strategis dalam mengimpementasikan pupuk frass ulat tepung (Tenebrio molitor) : Perencanaan Kajian terhadap program audiensi kepada pemerintah dan instansi Pendidikan permohonan pengusulan program ke kemenrinan pertanian evaluasi dari kementerian pertanian penetapan oleh kementerian pertanian pengadaan sertah terima dan pengelolaan (Mubaraq, 2023).

 

Dampak pada Emisi Gas Rumah Kaca

Penggunaan pupuk frass ulat tepung dapat berkontribusi pada penurunan emisi GRK dengan beberapa cara. Pertama, pengurangan penggunaan pupuk kimia mengurangi pelepasan nitrogen oksida, salah satu gas rumah kaca yang kuat. 

Kedua, praktik pertanian berkelanjutan yang diterapkan dengan penggunaan pupuk organik ini membantu meningkatkan serapan karbon di dalam tanah.

 

Kesimpulan

Inovasi pupuk frass ulat tepung yang diproses melalui teknologi granulator adalah langkah positif menuju pertanian yang lebih berkelanjutan. Adanya manfaat nutrisi yang tinggi dan potensi dapat mengurangi emisi GRK, penggunaan pupuk ini dapat menjadi solusi dalam menghadapi tantangan perubahan iklim.

Melalui pengembangan dan penerapan pupuk organik ini, kita dapat mencapai keseimbangan antara produktivitas pertanian dan kelestarian lingkungan.

Referensi        

Mubaraq, A. 2023. Great Farm Solution: Pemanfaatan Teknologi Granulator Dalam Inovasi Pengembangan Pupuk Frass Ulat Tepung (Tenebrio Molitor) untuk Menekan Emisi Gas Rumah Kaca. Menuju Indonesia Bersih. 50 Karya Terbaik Kompetisi Penulisan Artikel National Energy, Climate & Sustainability (NECSC) Piala Menteri ESDM RI dan Piala Menteri LHK RI. Society of Renewable Energy (SRE) & Rakyat Merdeka (RM). RM Books

Society of Renewable Energy (SRE) & Rakyat Merdeka (RM). 2023. Menuju Indonesia Bersih. 50 Karya Terbaik Kompetisi Penulisan Artikel National Energy, Climate & Sustainability (NECSC) Piala Menteri ESDM RI dan Piala Menteri LHK RI. RM Books

           

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun