Mohon tunggu...
fathul geograf
fathul geograf Mohon Tunggu... Editor - Penulis Buku dan Peneliti

Sebelumnya, agar saya tetap dapat berkarya dan memperbaiki karya saya, maka mohon komentarnya dan likenya. Sebagai penulis dan peneliti di Institut Hijau Indonesia, saya menggabungkan keahlian akademis dengan dedikasi terhadap pelestarian lingkungan dan inovasi pendidikan. Dengan latar belakang yang kuat dalam pendidikan dan penelitian, saya telah berkontribusi melalui karya-karya yang mendalam dan relevan, termasuk makalah tentang keadilan pemilu dan pengelolaan sumber daya alam. Sebagai penulis, saya memiliki minat mendalam dalam menganalisis isu-isu global dan lokal dari perspektif geografi dan lingkungan. Dengan pendekatan yang kritis dan sarkastik terhadap demokrasi, saya terus berkomitmen untuk memperluas wawasan dan memberikan kontribusi yang berarti bagi masyarakat dan lingkungan melalui tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Inovasi Silika Aerogel dari Ampas Tebu untuk Mendorong Kehidupan Rendah Karbon

13 Oktober 2024   23:52 Diperbarui: 13 Oktober 2024   23:52 9
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi. Sumber : Editing Penulis

Fathul Bari

Solusi untuk menghadapi tantangan perubahan iklim, memerlukan pengembangan material ramah lingkungan menjadi salah satu kunci untuk mencapai kehidupan rendah karbon. Salah satu inovasi menarik yang dapat mendukung upaya ini adalah silika aerogel berbasis ampas tebu. Silika aerogel dikenal sebagai material yang sangat ringan dan memiliki konduktivitas termal yang rendah, sehingga menjadikannya sebagai isolator termal yang sangat efektif.

Indonesia merupakan salah satu negara dengan gula menjadi salah satu kebutuhan pokok tertinggi dengan tebu sebagai bahan bakunya. Dalam proses produksinya mengasilkan limbah berupa ampas tebu. Limbah yang dihasilkan mencapai 32% per tahunnya, padalah dari limbah tersebut mengandung 68,5% silika yang artinya dapat dimanfaatkan Kembali selain utnuk mengurangi limbah yang terbuang dapat mengurangi emisi CO2. Kadar silika yang tinggi dapat dimanfaatkan dalam pembuatan material berbasis silika. Silika merupakan senyawa organik dengan karakteristik memiliki kestabilan mekanik dan termal tinggi, sifat absorpsi yang baik dan mudah dimodifikasi dengan senyawa kimia tertentu. Dalam pemanfaatannya silika dapat digunakan sebagai adsorben. Silika aerogel dapat menjadi solusi dalam masalah ini, dimana silika aerogel dapat menyerap emisi CO2 pada kendaraan bermotor, dan Ketika kapsitas penyerapan tersebut penuh, maka cukup dilakukan pemanasan Kembali untuk mengeluarkan gas yang diserap dalam fasa cair, kemudian silika aerogel dapat digunakan kembali (Ramadhan, 76:2023).

Jejak karbon adalah gas emisi yang dihasilkan dari berbagai aktivitas manusia pada kurun waktu tertentu, seperti penggunaan kerdaraan berbahan bakar fosil. Menurut, IESR bahwa satu kendaran bermotor dapat menghasilkan CO2 sebanyak 14,8 gram per kilometer yang berarti Indonesia saat ini telah berada dalam masalah jejak karbon yang sangat tinggi. Proses penanganan konvensional dalam menyelesaikan permasalahan lingkungan dan perubahan iklim tersebut dilakukan dengan penanaman hutan Kembali (reboisasi) (Ramadhan, 2023).

Ampas tebu, yang dihasilkan dari proses pengolahan tebu menjadi gula, sering kali dianggap sebagai limbah. Namun, dengan pemanfaatan yang tepat, ampas tebu dapat diolah menjadi bahan baku silika aerogel. Proses ini tidak hanya mengurangi limbah, tetapi juga mengurangi ketergantungan pada bahan baku yang tidak terbarukan. Penggunaan ampas tebu sebagai sumber silika berpotensi mengurangi emisi karbon, serta memberikan nilai tambah ekonomi bagi para petani tebu.

Proses produksi silika aerogel dari ampas tebu melibatkan beberapa tahap. Pertama, ampas tebu diproses untuk mengekstraksi silika. Kemudian, silika yang dihasilkan diolah lebih lanjut melalui proses sol-gel untuk membentuk aerogel. Pada tahap ini, aerogel mengalami proses pengeringan superkritik untuk menghilangkan kelembaban dan membentuk struktur berpori yang unik. Hasil akhirnya adalah silika aerogel yang memiliki berat sangat ringan dan efisiensi isolasi yang tinggi.

Penggunaan silika aerogel berbasis ampas tebu ini memiliki berbagai aplikasi potensial. Seperti di bidang konstruksi, material ini dapat digunakan sebagai insulator dalam bangunan, membantu mengurangi konsumsi energi untuk pemanasan dan pendinginan. Selain itu, aerogel juga dapat digunakan dalam aplikasi penyimpanan energi, seperti superkapasitor dan baterai, yang berkontribusi pada pengembangan teknologi energi terbarukan.

Lebih jauh lagi, inovasi ini dapat meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pengelolaan limbah dan keberlanjutan. Maka dengan cara memanfaatkan limbah menjadi produk bernilai tinggi, kita tidak hanya mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan tetapi juga memberikan kontribusi terhadap perekonomian lokal.

Oleh karena itu, silika aerogel berbasis ampas tebu merupakan contoh nyata dari solusi inovatif yang mendukung kehidupan rendah karbon. Melalui riset dan pengembangan lebih lanjut, diharapkan teknologi ini dapat diadopsi secara luas, memberikan manfaat bagi lingkungan dan masyarakat sekaligus. Inisiatif semacam ini sangat penting dalam mewujudkan masa depan yang lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan.

Referensi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun